JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut tergelincir di tengah spekulasi The Fed rate dan pilpres Amerika Serikat (AS), Rabu (12/10). Mengacu data RTI, indeks ditutup tergerus 0,32% atau 17,386 poin ke level 5.364,611. Volume perdagangan hari ini 8,14 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,51 triliun. Ada 159 saham turun, 123 saham bergerak naik, 94 stagnan. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor agrikultur turun 0,90%, barang konsumsi turun 0,81%, dan perdagangan turun 0,80%.
Sementara, tiga sektor yang menghijau antara lain; konstruksi naik 0,75%, pertambangan naik 0,47%, dan industri dasar naik 0,05%. Aksi jual asing turut menekan pergerakan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 497,063 miliar dan Rp 962,968 miliar keseluruhan perdagangan. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 yaitu; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 3,69% ke Rp 1.955, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 3,21% ke Rp 1.510, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 2,16% ke Rp 1.810. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 yaitu; PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 3,01% ke Rp 685, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 2,66% ke Rp 965, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 1,47% ke Rp 2.760. Kepala Riset Ekuitas dari Mandiri Sekuritas John Rachmat mengatakan, pasar saham global, termasuk IHSG saat ini mengalami kegelisahan dari dua risiko utama, yakni pilpres di Amerika Serikat dan potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Funds Rate). "Kendati demikian, kami meyakini kedua risiko itu akan terkendali, di mana pada sisi domestik kami memprediksi akan ada kejutan positif dari perbaikan belanja konsumsi," katanya.