JAKARTA. Lonjakan fantastis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (19/5) akibat kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P), akhirnya menutup pelemahan beberapa hari sebelumnya. Kemarin, IHSG meroket 2,59% ke 5.791,88 dan mencetak level tertinggi baru sepanjang sejarah. Dalam sepekan, IHSG menguat 2,06%. Sebelumnya, indeks melemah gara-gara kebijakan pembukaan data perbankan untuk kepentingan pajak. Tapi, suku bunga acuan BI yang tetap di angka 4,75% jadi sentimen positif karena bisa mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani bilang, rating investment grade dari S&P mencerminkan penurunan risiko terhadap matriks fiskal Indonesia. "Kenaikan rating S&P langsung direspon pelaku pasar asing maupun domestik karena merupakan kabar baik yang selama ini ditunggu," ujar Riska ke KONTAN.
IHSG tancap gas
JAKARTA. Lonjakan fantastis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (19/5) akibat kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P), akhirnya menutup pelemahan beberapa hari sebelumnya. Kemarin, IHSG meroket 2,59% ke 5.791,88 dan mencetak level tertinggi baru sepanjang sejarah. Dalam sepekan, IHSG menguat 2,06%. Sebelumnya, indeks melemah gara-gara kebijakan pembukaan data perbankan untuk kepentingan pajak. Tapi, suku bunga acuan BI yang tetap di angka 4,75% jadi sentimen positif karena bisa mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed. Analis OSO Sekuritas Riska Afriani bilang, rating investment grade dari S&P mencerminkan penurunan risiko terhadap matriks fiskal Indonesia. "Kenaikan rating S&P langsung direspon pelaku pasar asing maupun domestik karena merupakan kabar baik yang selama ini ditunggu," ujar Riska ke KONTAN.