IHSG Tembus Level 7.000, Peluang Window Dressing Terbuka Lebar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tembus level psikologis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,08% ke level 7.009,631 pada Jumat (24/11).  Dalam sepekan, IHSG menguat 0,46%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelas kenaikan IHSG utamanya masih dipengaruhi oleh sentimen global. 

Salah satunya, penurunan harga minyak global. Penurunan harga komoditas ini berpotensi untuk menahan laju inflasi sehingga peluang The Fed untuk menaikkan bunga semakin kecil. 


Baca Juga: IHSG Melonjak 1,41% ke 7.004 Pada Kamis (23/11), ARTO, GOTO, MDKA Top Gainers LQ45

"Harga minyak turun, maka terbitlah asa baru inflasi Amerika Serikat (AS) akan terkendali," kata Nico saat dihubungi Kontan, Kamis (23/11). 

Sementara keputusan Bank Indonesia (BI) juga menjadi salah satu sentimen positif lainnya. Nico menilai keputusan BI sudah memang ketentuannya untuk mempertahankan dana asing. 

Nico optimistis kenaikan IHSG ini masih akan berlanjut hingga tutup 2023. Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di kisaran 7.020-7.080. 

"Harapannya kehadiran window dressing semakin tinggi dengan dimulainya masa kampanye pada 28 November dan rilis kinerja emiten," jelas dia.

Namun ia tetap mengingatkan investor untuk jangan terlalu terbuai dengan penguatan IHSG ini. Pasalnya, volatilitas IHSG yang masih tinggi masih belum mereda. 

Baca Juga: IHSG Rebound, Begini Rekomendasi Saham Pilihan dari BNI Sekuritas untuk Kamis (23/11)

Pilarmas Investindo Sekuritas menjagokan sektor perbankan, telekomunikasi, konsumen primer, transportasi dan logistik dengan saham BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, TLKM dan JSMR

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati secara teknikal IHSG kembali melanjutkan fase bullish-nya setelah berhasil melakukan rebound dari MA60. dengan sinyal SRI positif. 

"Secara tren, IHSG dalam fase bullish. Jika ada potensi menguat, kenaikan IHSG akan secara bertahap. Kalau ada koreksi bisa dimanfaatkan untuk beli," katanya.

Dalam jangka menengah, Nafan memproyeksikan IHSG akan uji support 6.952 dan 6.886. Sementara IHSG akan uji resistance di 7.011 dan 7.080.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati apabila IHSG mampu menembus level resistance terdekatnya di 7.100, maka IHSG berpeluang menguji 7.020 dalam jangka pendek. 

Herditya bilang sejak awal tahun, ia telah memproyeksikan IHSG berpotensi menguat di akhir tahun. MNC Sekuritas menilai IHSG berpeluang menguat di kisaran 7.100–7.200. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi