IHSG terangkat harapan pemulihan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup pada zona hijau pada hari ini. IHSG menguat 33,19 poin atau 0,66% ke level 5.064,45 pada akhir perdagangan Senin (13/7).

Posisi tertinggi IHSG hari ini berada pada level 5.075,09. Sementara level terendah sebesar 5.024,93. Penguatan IHSG juga didorong oleh kenaikan sektor tambang sebesar 3,21%, disusul sektor perkebunan menguat 2,36%, sektor aneka industri naik 1,14%, dan sektor industri dasar menguat 0,91%.

Selanjutnya, sektor manufaktur juga melesat 0,88%, sektor barang konsumsi naik 0,80%, sektor keuangan menguat 0,48%, serta sektor perdagangan dan jasa menanjak 0,40%.


Baca Juga: IHSG menguat 0,66% ke 5.064 pada akhir perdagangan Senin (13/7)

Adapun total volume transaksi bursa mencapai 8,11 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,27 triliun. Ada 237 saham yang menguat, kemudian ada 183 yang melemah, dan 147 saham diam di tempat.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, selain dari sisi teknikal penguatan IHSG pada hari ini juga mengekor penguatan bursa global. "Ini karena adanya harapan akan pemulihan ekonomi," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).

Untuk perdagangan besok, Selasa (14/7), Herditya memprediksi IHSG akan kembali menguat. Dalam hitungan dia, level support IHSG berada di 5.018 dan resistance di 5.140. Herditya melihat penguatan IHSG pada perdagangan esok masih cenderung terdorong oleh faktor eksternal serta penantian rilis data neraca perdagangan pada 15 Juli mendatang.

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana capai Rp 504,62 triliun di bulan Juni 2020

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, sikap wait and see pelaku pasar terhadap data Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2020 yang akan rilis 15 Juli berpotensi menekan IHSG pada perdagangan Selasa (14/7).

Akan tetapi Valdy bilang, nilai ekspor dan impor diperkirakan membaik dari bulan sebelumnya yakni Mei 2020, meski masih lebih rendah dari realisasi Juni tahun 2019. Data tersebut dapat menjadi salah satu indikator laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2020.

Valdy memperkirakan, IHSG bergerak sideways dalam rentang support 5.000 dan resistance 5.075 dengan kecenderungan menguat terbatas.

Baca Juga: Ekonom IKS ramal neraca dagang Indonesia surplus US$ 1 miliar pada Juni 2020

Sejalan dengan ekspektasi pemulihan kinerja ekspor dan impor tersebut, Valdy merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati potensi rally pada saham-saham komoditas terutama tambang seperti PTBA, ADRO, dan UNTR. Masih terkait sentimen tersebut, perhatikan pula peluang akumulasi beli pada BBRI, BBNI, dan BMRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati