KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan akhir pekan, Jumat (5/7). Naiknya cadangan devisa (cadev) Juni 2019 sebesar US$ 123,8 miliar tak mampu menopang indeks. Mengutip RTI, indeks terkoreksi tipis 0,04% atau 2,490 poin ke level 6.373,478.Tercatat 233 saham turun, 172 saham naik, dan 138 stagnan. Volume perdagangan mencapai 18,33 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 7,79 triliun. Hari ini, asing membukukan aksi jual (
net sell) sebesar Rp 168,515 miliar di pasar reguler dan Rp 150,083 miliar keseluruhan
market.
Empat dari 10 indeks sektoral membebani arah perdagangan IHSG. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya 1,12%. Sementara, sektor barang konsumsi memimpin penguatan 0,75%. Saham-saham
top losers LQ45 antara lain; - PT Pabrik Kerta Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM, anggota indeks
Kompas100 ini) turun 4,04% ke Rp 11.875 - PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (
INKP, anggota indeks
Kompas100 ini) turun 3,45% ke Rp 8.400 - PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (
TPIA, anggota indeks
Kompas100 ini) turun 3,23% ke Rp 4.800 Saham-saham
top gainers LQ45 antara lain; - PT Charoen Pokphand Tbk (
CPIN, anggota indeks
Kompas100 ini) naik 11,39% ke Rp 5.625 - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG, anggota indeks
Kompas100 ini) naik 3,49% ke Rp 17.800 - PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP, anggota indeks
Kompas100 ini) naik 3,48% ke Rp 3.270 Asal tahu, sentimen dalam negeri relatif positif menilik pada rilis cadev pada Juni 2019. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadev bulan lalu meningkat US$ 3,5 miliar menjadi US$ 123,8 miliar. Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. "Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” terang Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko.
Di pasar regional, saham Asia berada di dekat level tertinggi dua bulan. Pelaku pasar tengah menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), data ekonomi yang bisa memicu atau meredam ekspektasi pasar tentang kebijakan pelonggaran moneter Federal Reserve. Mengutip
Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditetapkan untuk kenaikan mingguan kelima beruntun ke level 534,40, tertinggi sejak awal Mei. Indeks Nikkei Jepang naik 0,2%. Saham China sedikit lebih tinggi dengan indeks blue-chip naik 0,5%. Saham Australia dan Selandia Baru juga naik, sementara indeks Hang Seng Hong Kong dan KOSPI Korea Selatan sebagian besar stabil. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto