IHSG tergelincir 0,65% di akhir perdagangan Rabu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski bergerak di zona hijau sejak perdagangan Rabu (27/6) dibuka, namun akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir. Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ditutup turun 38,09 poin atau setara 0,65% ke level 5.787,55.

RTI mencatat, sejatinya sejak Rabu pagi, IHSG bergerak menguat. Bahkan, indeks sempat naik 0,51% pada awal sesi kedua. Namun, satu jam terakhir sebelum pasar tutup, IHSG tergelincir ke zona merah.

Penurunan delapan sektor menjegal laju indeks. Aneka industri paling membebani indeks dengan merosot sebesar 3,10%. Diikuti, pertambangan, manufaktur dan konstruksi yang masing-masing turun lebih dari 1%. Selanjutnya, sektor barang konsumsi, industri dasar, keuangan dan perdagangan melemah kurang dari 1%.


Hanya, sektor perkebunan dan infrastruktur yang mampu naik tipis masing-masing 0,13% dan 0,11%.

Total 206 saham ditutup turun, berbanding 171 saham yang naik. Sisanya, 114 saham tak beranjak dari posisi penutupan kemarin.

Hanya sembilan saham penghuni indeks LQ45 yang mampu naik, sedangkan satu saham stagnan. Tiga saham terlikui yang menempati posisi top losers, sore ini, yaitu:

1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 7,14%. 2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 5,07%. 3. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 4,91%.

Penurunan IHSG melawan arus mayoritas bursa Asia yang menguat, hari ini. Pasar saham di Wall Street juga ditutup menghijau semalam. Sedangkan, dari domestik, perhatian pasar hari ini tertuju pada perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar serentak. Pelaku pasar juga masih mengantisipasi keputusan Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur yang akan dilaksanakan 28-29 Juni.

Asing net sell

Volume transaksi di BEI sepanjang hari ini mencapai 8,95 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 7,38 triliun.

Pemodal asing masih cenderung melepas kepemilikan sahamnya. Ini tercermin dari transaksi asing yang membukukan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 539,66 miliar di semua pasar.

Asing paling banyak melego saham BBNI, ADRO dan UNTR. Ketiga saham ini berturut-turut membukukan nilai penjualan bersih tertinggi oleh asing yakni Rp 61 miliar, Rp 59,5 miliar dan Rp 59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini