IHSG tergelincir, analis sebut akibat demonstrasi di sejumlah kota



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada perdagangan Selasa (24/9). Pada pukul 15.00 WIB, IHSG merosot 1,24% ke level 6.129,68. Hal ini tak terlepas dari kondisi politik yang tidak stabil di tengah demonstrasi mahasiswa di sejumlah kota atas penolakan mereka terhadap RUU KUHP dan UU KPK yang kontroversi.

Analis Jasa Capital  Utama Chris Aprliony menyatakan bahwa merahnya pergerakan IHSG siang ini dipengaruhi oleh sentimen politik yang saat ini memanas di Indonesia. “Iya karena demo dimana-mana.” Ujar Chris yang dihubungi via jaringan seluler (249).

Baca Juga: Satu jam sebelum bursa tutup, IHSG merosot 1,24% ke 6.129,68


Mempertimbangkan aksi demo yang saat ini masih berlangsung bahkan melibatkan lebih banyak masa, Chris menilai IHSG akan ditutup melemah pada perdagangan sore nanti dengan proyeksi IHSG akan ditutup di level 6.100.

Seperti diketahui beberapa waktu ke belakang gerakan masa yang menolak peresmian UU bermasalah gencar melakukan aksi di depan gedung DPR RI. Bahkan semalam, demo yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai universitas ini sempat mendudukan jalan tol dalm kota yang memicu kekhawatiran banyak pihak. 

Head of Research Samuel Sekuritas juga melihat bahwa demo menjadi alasan IHSG melantai di zona merah pada hari ini, pasalnya selain Indonesia tidak ada Indeks lain yang turun.

Baca Juga: Ada demo mahasiswa, IHSG terjun 1,26% pada sesi I perdagangan

Terkait pernyataan pemerintah yang menyatakan KPK menjadi alasan sulitnya investor masuk ke Indonesia, Chris memilih tidak berkomentar hingga ditemukan kajian mendalam terkait pernyataan ini.

Untuk investor sendiri, Chris menyarankan untuk tidak panik dan mencermati kinerja fundamental emiten jika ingin mengakumulasi saham. “Saran saya investor tidak perlu panik, kembali lagi lihat fundamental perusahaan, selama kinerja perusahaan baik, justru sekarang waktu yang tepat untuk membeli.” Tutur Chris.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli