IHSG tergelincir di tengah sentimen The Fed - BOJ



JAKARTA. Laju kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terhenti pada perdagangan, Selasa (20/9). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,36% atau 19,348 poin ke level 5.302,493.

Ada 186 saham bergerak turun, 106 saham bergerak naik, dan 94 saham stagnan. Volumen perdagangan hari ini 8,13 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,54 triliun.

Tujuh dari 10 indeks sektoral membebani IHSG. Ada pun tiga sektor yang paling dalam terkoreksi yakn barang konsumsi turun 0,91%, infrastruktur turun 0,85%, dan konstruksi turun 0,81%.


Sementara, tiga sektor yang menghijau antara lain; aneka industri naik 0,77%, keuangan naik 0,26%, dan industri dasar naik 0,02%.

Aksi jual asing turut menekan IHSG ke zona merah. Hari ini, net sell asing di pasar reguler Rp 139,859 miliar dan Rp 440,418 miliar keseluruhan perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT) turun 4,44% ke Rp 2.580, PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) turun 3,56% ke Rp 2.440, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 3,35% ke Rp 462.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,83% ke Rp 5.450, PT AKR Corporindo tbk (AKRA) naik 1,91% ke Rp 6.675, dan PT Bank Mandiri (persero) TBk (BMRI) naik 1,56% ke Rp 11.400.

President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menuturkan pasar tengah mengantisipasi hasil keputusan pertemuan The Fed pada 20-21 September ini. 

"Kondisi itu masih memunculkan ketidakpastian di pasar. Selain itu, pelaku pasar juga diperkirakan juga akan menyikapi keputusan yang akan ditempuh oleh bank sentral Jepang (BoJ) tentang program stimulus ke perbankan," kata Nico.

Di sisi lain, bursa saham Asia reli untuk hari ketiga di tengah penantian investor atas hasil keputusan kebijakan The Fed dan Bank of Japan (BOJ).

Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 % menjadi 138,71 pada pukul 16:01 sore di Hong Kong, dengan volume 85 % dari rata-rata tiga bulan. 

Indeks Topix Jepang naik 0,4 % karena pasar saham dibuka kembali setelah libur pada hari Senin, dengan yen menguat 0,3 % terhadap dollar. Ketidakpastian kebijakan moneter telah menghidupkan kembali volatilitas di pasar global selama dua pekan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto