JAKARTA. Hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah. Pasalnya, belum ada faktor fundamental yang bisa mengangkat IHSG setelah anjlok 1,68% kemarin ke level 5.014,99. Kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap rupiah yang semakin dalam membuat asing keluar dari bursa saham. Kemarin, total jual bersih asing (net sell) mencapai Rp 286,51 miliar. Alhasil, rupiah di pasar spot ikut melemah 0,71% di Rp 13.385 per dollar AS. Menurut Yusuf Nugraha, analis Anugrah Sentra Investama, pelaku pasar khawatir terhadap potensi kenaikan suku bunga The Fed. "Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan pada Juli atau September, nilai tukar rupiah bisa turun menjadi Rp 14.000 per dollar AS," ujar dia.
IHSG terhempas data ekonomi yang buruk
JAKARTA. Hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah. Pasalnya, belum ada faktor fundamental yang bisa mengangkat IHSG setelah anjlok 1,68% kemarin ke level 5.014,99. Kejatuhan nilai tukar rupiah terhadap rupiah yang semakin dalam membuat asing keluar dari bursa saham. Kemarin, total jual bersih asing (net sell) mencapai Rp 286,51 miliar. Alhasil, rupiah di pasar spot ikut melemah 0,71% di Rp 13.385 per dollar AS. Menurut Yusuf Nugraha, analis Anugrah Sentra Investama, pelaku pasar khawatir terhadap potensi kenaikan suku bunga The Fed. "Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan pada Juli atau September, nilai tukar rupiah bisa turun menjadi Rp 14.000 per dollar AS," ujar dia.