IHSG Terindikasi Jenuh Beli, Masih Bisa Menguat?



MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat sudah masuk area jenuh beli. Apakah indeks masih bisa menguat pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024?

Pada Kamis kemarin, 22 Agustus 2024, IHSG ditutup melemah sebesar -65,91 poin atau -0,87% ke posisi 7488.67. Sebanyak 194 saham menguat, 389 saham menurun, dan 202 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. 

Founder WH Projects, William Hartanto menjelaskan, sebenarnya indikasi profit taking sudah terlihat beberapa hari lalu lantaran sudah ada indikasi jenuh beli. 


Namun, lantaran kemarin terjadi aksi demonstrasi, seolah penurunan IHSG adalah efek dari demo. "Bisa dibilang, pelemahan IHSG mendapat efek yang sangat minim dari sentimen ini," kata William dalam risetnya. 

Menurut dia, perdagangan kemarin masih mencerminkan euforia pasar. Malah, asing terlihat rajin mengakumulasi saham. Nilai beli bersih asing atau net buy mencapai Rp 1,59 triliun. 

Dari sisi teknikal, pergerakan IHSG sejauh ini mulai memperlihatkan pembentukan resistance pada 7.600. Arah tren masih menguat dan posisi IHSG masih di atas batas aman pada 7.405 – 7.483.

"Memperhatikan faktor-faktor di atas, kami memproyeksikan hari ini IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat dalam range 7.483 – 7.600," ujar William.

Stock Pick

WH Project membagikan saham pilihan untuk hari ini. Namun, stock pick ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi tetap di tangan masing-masing investor. Simak pilihan sahamnya:

1. INDF, buy, support 6.525, resistance 6.800. Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

2. ASRI, buy, support 146, resistance 160. Pergerakan harga membentuk pola inverted head & shoulders dengan neckline pada 146 (pola sudah terkonfirmasi).

3. INKP, buy on weakness, support 7.800, resistance 8.600. Pergerakan harga membentuk demand zone pada area 7.800 – 8.600.

4. PGAS, buy, support 1.560, resistance 1.700. Indikasi penguatan lanjutan setelah breakout resistance 1.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia