IHSG terindikasi rentan profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor barunya, Kamis (21/12). IHSG melambung 1,21% ke level 6.183,39. Investor asing mencetak net buy sebesar Rp 433,75 miliar.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, kenaikan peringkat utang dari Fitch Rating memberikan sentimen positif untuk IHSG. Namun, Hans menilai saat ini IHSG sudah terlalu mahal.

Oleh karena itu, ia memprediksi IHSG akan diwarnai aksi ambil untung (profit taking) dari para pelaku pasar. Hari ini IHSG akan bergerak di rentang perdagangan di 6.120-6.200.


Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, naiknya peringkat utang Indonesia menunjukkan pemerintah memiliki kebijakan ekonomi yang konsisten. Tapi, menurut dia, secara teknikal indikator stochastic memberi sinyal jenuh beli dengan pergerakan bearish setelah dead cross. Dengan demikian, ada indikasi koreksi jangka pendek di akhir pekan.

Lanjar memperkirakan, IHSG akan cenderung terkoreksi wajar dengan kisaran pergerakan di level 6.142–6.200. Lanjar menyarankan investor untuk mencermati saham-saham pilihan, seperti AKRA, ASII, JSMR, BRPT, dan CPIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini