IHSG terkena profit taking setelah menguat enam hari beruntun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun pada awal perdagangan hari ini. Rabu (23/1) pukul 9.10 WIB, IHSG turun 0,19% ke level 6.457.

Meski turun, IHSG masih bergerak di rentang terbatas. Hal ini tampak pada lima sektor yang masih menguat dan lima sektor yang turun.

Sektor keuangan mencetak penurunan terbesar, yakni 0,77%. Sektor tambang turun 0,34%. Sektor industri dasar menurun 0,18%.


Sektor aneka industri justru menguat 0,92%, disusul sektor perdagangan dan jasa yang naik 0,68%. Sektor konstruksi menguat 0,22%.

Berikut top losers LQ45 pagi ini:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -1,96%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,25%
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -1,14%
Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:

  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 2,52%
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 1,77%
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 1,20%
Investor asing mencatat net sell Rp 50,08 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) Rp 19 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 17,9 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 14 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 6 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 2,7 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 2,2 miliar.

"Turunnya bursa Asia pagi ini akan mempengaruhi pergerakan IHSG yang rawan terkena aksi profit taking dalam perdagangan Rabu ini," kata Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Kontan.co.id. Lebih lanjut Edwin menyebut IHSG akan bergerak di range 6.413-6.487 pada perdagangan hari ini. Saham sektor perbankan, properti dan crude palm oil (CPO) bisa dijadikan fokus perdagangan hari ini memanfaatkan issue M&A dan kenaikan harga CPO. Secara khusus Edwin merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), PT Mark Dynamic Indonesia Tbk (MARK), dan PT Bank Permata Indonesia Tbk (BNLI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati