IHSG terkoreksi 0,18% mengawali perdagangan pagi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memerah pada perdagangan Selasa (12/4) pagi ini. Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,18% atau 8,623 poin ke level 4.778,35 pukul 09.15 WIB. 

Tercatat 81 saham bergerak turun, 72 saham bergerak naik, dan 77 saham stanan. Di awal perdagangan pagi ini melibatkan 435 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 355,5 miliar.

Laju perdagangan indeks hari ini dibayangi sejumlah sentimen dari domestik mau pun eksternal. Pasar saat ini tengah menanti kinerja laba emiten kuartal I 2016 dan data neraca perdagangan dan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I yang diperkirakan masih akan berada di bawah 5%.


Selain itu, wacana perombakan kabinet yang mencuat akhir-akhir ini juga turut menahan pemodal mengambil posisi dan cenderung mengamankan posisi cash.

"IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak dengan support d 4760 dan resisten di 4810," ujar David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital dalam Market Research.

Saham-saham pertambangan dan energi masih berpeluang bergerak bullish dengan dukungan kenaikan harga minyak mentah tadi malam di atas US$ 40 per barel menjelang pertemuan Doha 17 April mendatang

Kemarin, perdagangan saham didominasi tekanan jual terhadap sejumlah saham unggulan terutama yang bergerak di sektor perbankan, otomotif, konsumsi, dan infrastruktur. Sedangkan aksi beli selektif melanda saham pertambangan menyusul kenaikan harga komoditas energi dan tambang logam.

Pagi ini, bursa saham Asia menghijau ditopang penguatan bursa Jepang menyusul pelemahan yen di hadapan dollar Amerika Serikat. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke level 127,07 pukul 09.13 waktu Tokyo.

Indeks Topix Jepang naik 0,9% ke level 1.291,63 pukul 09.11 waktu Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 % ke level 15.861,87. Yen melemah ke level 108,13 per dollar setelah naik pada hari Senin ke level terkuat sejak Oktober 2014.

Indeks Topix telah turun 17 % pada tahun 2016 sampai hari Senin (11/4), mengalami penurunan tertajam di dunia. Sementara, Indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 % kemarin. Alcoa Inc turun di perdagangan lanjutan setelah perusahaan, yang secara tradisional menandai awal periode pelaporan pendapatan AS ini, menurunkan proyeksi untuk permintaan aluminium global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto