JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor meski data inflasi terjaga dan bursa regional berseri pada perdagangan sesi I, Rabu (1/3). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,33% atau 17,805 poin ke level 5.368,887.Volume perdagangan pagi sebesar 6,12 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,25 triliun. Tercatat 166 saham bergerak turun, 100 saham bergerak naik, dan 102 saham stagnan. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor perdagangan paling besar kontribusi pelemahan 1,70%. Sementara, sektor aneka industri memimpin penguatan 0,75%.
Investor asing masih mencatatkan jual bersih pada sesi I ini. Di pasar reguler, net sell asing Rp 211,761 miliar dan Rp 116,273 miliar keseluruhan perdagangan. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 14,84% ke Rp 11.625, PT PP Properti Tbk (PPRO) turun 6,71% ke Rp 306, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,94% ke Rp 23.925. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 2,03% ke Rp 1.505, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 1,98% ke Rp 15.450, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 1,34% ke Rp 755. Rupanya, data inflasi Februari tidak mampu menopang IHSG. Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen (IHK) Februari 2017 mencatat inflasi sebesar 0,23%. Lebih rendah dibanding proyeksi para ekonom yang sebesar 0,3%. Inflasi tersebut lebih rendah dibanding bulan Januari 2017 yang tercatat sebesar 0,97%. Sementara Februari tahun 2015 dan 2016 masing-masing tercatat deflasi 0,26% dan 0,09%. Di sisi lain, wajah bursa Asia berseri setelah mendengar pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Mengutip dari Bloomberg, indeks Topix Jepang naik 1,1 %. Indeks acuan ini sekaligus mencatatkan kenaikan berturut-turut terpanjang sejak awal tahun 2015. Indeks S & P / ASX 200 Australia kehilangan 0,3 %. Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 0,2 % dan indeks komposit Shanghai naik 0,4 %. “Pidato Trump cukup menjaga pasar tetap bahagia untuk saat ini. Tapi pidatonya tidak detail,” kata Shane Oliver, analis AMP Capital Investors.