IHSG Terkoreksi 0,37% ke 8.614,2 Sesi I Selasa (23/12), Top Losers: UNVR, MAPI, KLBF



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) terkoreksi pada perdagangan sesi pertama Selasa (23/12/2025), saat bursa regional menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG turun 0,37% atau 31,657 poin ke level 8.614,187. Tercatat 348 saham turun, 301 saham naik, dan 154 saham stagnan.

Total volume perdagangan 23 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 14,5 triliun.


Baca Juga: Superbank Berhasil Untung, Saham SUPA Justru Tergelincir

Sebanyak enam indeks sektoral membebani Langkah IHSG pada sesi pagi. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni: IDX-Health 1%, IDX-Finance 0,69%, dan IDX-Property 0,52%.

Saham top losers LQ45:

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,96% ke Rp 2.620
  • PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 2,49% ke Rp 1.175
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,04% ke Rp 1.200
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Proyeksikan Kenaikan Harga Emas Berlanjut pada 2026

Saham top gainers LQ45:

  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 15,43% ke Rp 5.125
  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) naik 6,57% ke Rp 1.135
  • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) naik 6,48% ke Rp 575
Baca Juga: Anak Usaha DOID di Australia Menangkan Sengketa Perjanjian Kontrak Pertambangan

 
UNVR Chart by TradingView

Saham-saham Asia menguat pada perdagangan hari ini, seiring kenaikan harga logam mulia dan berlanjutnya aksi beli investor menjelang libur akhir tahun.

Sentimen pasar juga ditopang oleh penantian pelaku pasar terhadap rilis data awal produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat yang dijadwalkan keluar hari ini.

Nilai tukar yen Jepang yang sempat tertekan mulai menemukan titik penopang, di tengah kewaspadaan pelaku pasar terhadap potensi intervensi otoritas Jepang untuk menahan pelemahan mata uang tersebut.

Tekanan pada yen meningkat setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga acuannya pada Jumat lalu, langkah yang sebelumnya telah banyak diperkirakan pasar.

Meski pekan ini berlangsung lebih singkat karena musim liburan di banyak negara, investor masih akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi AS dalam beberapa hari ke depan.

Data-data tersebut sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan AS yang memecahkan rekor pada bulan lalu.

Fokus utama pasar pada Selasa adalah data pertumbuhan ekonomi AS kuartal III, yang diperkirakan menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam tetap tumbuh kuat.

Konsensus memperkirakan pertumbuhan tahunan mencapai 3,3%, sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya.

Perlambatan ini antara lain disebabkan penurunan impor setelah lonjakan pada awal tahun, menjelang penerapan tarif baru.

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat pada kuartal IV seiring dampak panjang penutupan pemerintahan dan potensi tekanan tambahan dari penjualan otomotif,” ujar David Doyle, Kepala Ekonom Macquarie Group.

Meski demikian, sentimen pasar secara umum tetap positif. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,31% pada perdagangan awal, sementara indeks Nikkei Jepang menguat 0,1%.

Selanjutnya: PHK Meningkat, Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan BPJS Ketenagakerjaan Melonjak

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Drakor Tentang Nikah Kontrak Lucu dan Manis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News