KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup di zona merah setelah dua hari berturut-turut menguat pada perdagangan awal tahun 2022 ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG merosot 33,07 poin atau -0,49% ke level 6.662.299 pada penutupan perdagangan Rabu (5/1). IHSG tertekan penurunan 10 dari 11 sektor di BEI. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor teknologi 1,91%, sektor properti dan real estate 1,77%, sektor transportasi 1,49%, sektor barang konsumer non primer 1,46%, sektor perindustrian 1,28%.
Kemudian sektor infrastruktur juga tertekan 1,26%, sektor barang baku 0,53%, sektor energi 0,24%, sektor barang konsumer primer 0,15% dan sektor kesehatan 0,03%. Hanya sektor keuangan yang menguat 0,19%.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,49% ke 6.662, Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing, Rabu (5/1) Total volume perdagangan saham di BEI hari Rabu mencapai 22,12 miliar dengan total nilai transaksi Rp 23,17 triliun. Ada 369 saham yang turun, 174 saham yang naik dan 138 saham yang stagnan. Kendati IHSG merosot, tapi investor asing mencatat
net buy Rp 802,04 miliar di seluruh pasar. Asing mencatat
net buy terbesar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) sebesar Rp 349,1 miliar. Saham BBRI ditutup menguat 1,20% ke Rp 4.210 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 194,2 juta dengan nilai transaksi Rp 812,6 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 333,8 miliar. Saham BBCA ditutup naik tipis 0,68% ke Rp 7.450 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 110,6 juta dengan nilai transaksi Rp 823,5 miliar.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,49% ke 6.662 pada Perdagangan Rabu (5/1), Asing Beli BBRI, BBCA, EMTK Kemudian asing juga banyak mengoleksi saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK) sebesar Rp 129,9 miliar. Saham EMTK ditutup flat di Rp 2.460 per saham. Total volume perdagangan saham EMTK mencapai 90,7 juta dengan nilai transaksi Rp 225,1 miliar. Berikut 10 saham
net buy terbesar asing pada Rabu: 1. BBRI Rp 349,1 miliar 2. BBCA Rp 333,8 miliar 3. EMTK Rp 129,9 miliar 4. ARTO Rp 123,8 miliar 5. BMRI Rp 41,9 miliar 6. BBNI Rp 33,5 miliar 7. UNTR Rp 21,3 miliar 8. EXCL Rp 20,0 miliar 9. TBIG Rp 16,1 miliar 10. MTEL Rp 15,4 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli