IHSG Terkoreksi di Akhir Pekan, Cermati Saham yang Banyak Dilego Asing



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 3,67 poin atau 0,05% ke level 6.805,27 pada penutupan perdagangan Jumat (31/3).

Namun dalam sepekan, IHSG masih tercatat menguat 0,64% dibandingkan pada penutupan pekan lalu.

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak fluktuatif dimana IHSG  dibuka di zona hijau. Total volume perdagangan saham di BEI pada Jumat mencapai 16,28 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,57 triliun. Ada 271 saham yang turun, 258 saham yang naik dan 187 saham yang stagnan.


Kendati IHSG terkoreksi tapi investor asing mencatat net buy sebesar Rp 359,71 miliar di seluruh pasar. Dalam sepekan asing tercatat sudah melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 2,60 triliun.

Baca Juga: Catat Net Buy Jumbo, Asing Banyak Menadah Saham Ini Saat IHSG Memerah, Kamis (30/3)

Namun di tengah penurunan IHSG asing mencatat net sell terhadap sejumlah saham berikut.

Investor asing mencatat net sell terbesar pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 87,5 miliar. Saham GOTO ditutup merosot 2,68% ke Rp 109 per saham. Total volume perdagangan saham GOTO mencapai 3,19 miliar dengan nilai transaksi Rp 352,1 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga banyak dilepas asing Rp 61,9 miliar. Saham BBRI ditutup terkoreksi 0,42% ke Rp 4.730 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 16,1 juta dengan nilai transaksi Rp 764,7 miliar.

 
BBRI Chart by TradingView

Kemudian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) juga banyak dilego asing Rp 54,1 miliar. Saham UNTR ditutup menguat tipis 0,43% ke Rp 29.100 per saham. Total volume perdagangan saham UNTR mencapai 5,4 juta dengan nilai transaksi Rp 159,1 miliar.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,45% ke 6.888, Asing Catat Net Sell Terbesar pada Saham Ini

Berikut 10 saham net sell terbesar asing pada Jumat:

1. GOTO Rp 87,5 miliar 2. BBRI Rp 61,9 miliar 3. UNTR Rp 54,1 miliar 4. ITMG Rp 52,9 miliar 5. KLBF Rp 24,2 miliar 6. PGAS Rp 12,6 miliar 7. INDF Rp 8,1 miliar 8. GIAA Rp 8,0 miliar 9. INKP Rp 7,8 miliar 10. ARTO Rp 6,7 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli