IHSG terkoreksi imbas faktor eksternal dan minimnya sentimen dari dalam negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (3/5) kembali terkoreksi 0,86% ke 6.319.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan melemahnya indeks domestik pada hari ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen negatif, tak terkecuali sentimen dari eksternal.

Meningkatnya tensi politik di Venezuela dalam beberapa hari terakhir menurut Valdy memicu aksi sell-off. “Mengingat Venezuela punya kemiripan dengan Indonesia dimana merupakan negara berkembang yang cukup bergantung dengan ekspor komoditas,” paparnya Jumat (3/5).


Selain itu, pernyataan gubernur bank sentral Amerika Serikat The Fed mengenai arah kebijakan moneter Negeri Paman Sam juga tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. “Pasar masih dihantui oleh sentimen tersebut. Investor memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga Amerika Serikat tapi pernyataan Gubernur The Fed tidak menunjukkan sinyal tersebut,” jelasnya.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menambahkan beberapa sentimen yang menyebabkan IHSG melemah adalah minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Selain itu juga disebabkan oleh kehati-hatian investor dan pengalihan investasi pada aset berisiko rendah. Hal itu lantaran investor masih menunggu pengumuman data pekerja di Amerika Serikat dan Aksi the Fed yang mempertahankan suku bunga.

Untuk perdagangan pekan depan, analis memprediksi IHSG akan mengalami rebound. Valdy mengatakan, kinerja kuartal I beberapa emiten masih akan disorot oleh para investor.

Selain itu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 juga bisa berpotensi mempengaruhi pergerakan indeks pekan depan. Ia memproyeksikan, IHSG dapat bergerak menguat di rentang 6.250-6.360.

Sedangkan secara teknikal, Lanjar mengatakan pergerakan indeks terlihat rebound setelah mampu menyentuh level support hari ini. “Sehingga berpeluang menguat dengan rentang pergerakan 6.260-6.390 pada pekan depan,” ungkapnya.

Untuk rekomendasi saham Valdy menyarankan agar investor mengamati pergerakan BBRI, BBNI, BMRI, TLKM, WIKA, dan LSIP. Sedangkan Lanjar menyarankan agar investor mencermati saham LSIP, WTON, CTRA, SMRA, ERAA, dan AKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi