IHSG terkoreksi juga akibat rencana RAPBN-P



JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun sebesar 20,58 poin atau 0,42 % menjadi 4.846,70 di tengah kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi, Jumat (8/4). Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,82 poin (0,69 %) menjadi 839,71.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, sentimen dari dalam negeri mengenai pemangkasan belanja pemerintah membuat investor khawatir terhadap laju perekonomian domestik dapat tertahan, situasi dijadikan alasan oleh investor untuk melepas sebagian sahamnya.

"Pemerintah ingin mengencangkan ikat pinggang dalam rancangan APBNP yang bulan depan mau dikirim ke DPR. Membuat investor cenderung khawatir kalau asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 % tersebut bakal tidak tercapai," katanya.


Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham asing juga turut melakukan aksi lepas saham. Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp137,68 miliar pada akhir pekan ini.

"Di tengah kondisi seperti ini, kuncinya adalah kemampuan membaca tren, serta melihat arah pergerakan harga saham, itu adalah salah satu pendekatan dasar di tengah sentimen yang bervariasi seperti ini," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 258.619 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,12 miliar lembar saham senilai Rp 5,69 triliun. Terdapat 125 saham mengalami kenaikan, sebanyak 150 saham turun, dan 96 saham tidak bergerak.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 97,97 poin (0,48 %) ke level 20.364,02, indeks Nikkei naik 71,68 poin (0,46 %) ke level 15.821,52, dan Straits Times melemah 5,27 poin (0,19 %) ke posisi 2.808,32. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto