IHSG terkoreksi pada Kamis (8/7), dipengaruhi sentimen penambahan kasus Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,07% ke level 6.039,89 pada perdagangan Kamis (8/7). Sementara investor asing mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih Rp 132,16 miliar di seluruh pasar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino menilai, penurunan IHSG yang kembali terjadi pada hari ini disebabkan oleh penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih mencatatkan rekor baru. Menurut Mino, kondisi ini membuat investor dalam negeri ragu sehingga memilih wait and see.

Sementara Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, pelemahan IHSG ini dipengaruhi sentimen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli-20 Juli 2021 yang berdampak ke sejumlah sektor riil. 


Sebagaimana diketahui, PPKM Darurat mempengaruhi jam operasional mal, restoran, kafe, dan lain-lain.

Baca Juga: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), net buy asing Rp 132,1 miliar

Untuk Jumat (9/7), Yaki memprediksi IHSG masih akan berfluktuasi tapi rawan terhadap aksi ambil untung (profit taking). IHSG diperkirakan akan bergerak dengan kisaran support 5.945-6.030 dan resistancenya di kisaran 6.065-6.112. Ia mengimbau investor untuk berhati-hati di area resistance tersebut.

"Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada Jumat (9/7) adalah pergerakan harga komoditas minyak dan batubara, kelanjutan PPKM Darurat, dan data klaim tenaga kerja Amerika Serikat," ucap Yaki saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/7).

Sementara Mino memprediksi, pergerakan IHSG esok hari kurang lebih akan sama dengan hari ini, yakni melemah dengan support- resistance 6.015-6.065. 

"Sentimennya masih akan berasal dari perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri," ucap dia.

Secara teknikal, Mino menyarankan investor untuk membeli saham ANTM dan BRIS. Sementara Yaki menyarankan investor untuk trading buy GGRM, serta buy on weakness ASII, BBRI, dan LPKR.

Selanjutnya: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), asing borong BBRI, BMRI, INCO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi