JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh di tengah sebagian besar pasar saham regional Asia memerah, Senin (11/4). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi dalam 1,23% atau 59,73 poin ke level 4.786,97 menutup perdagangan pukul 16.14 WIB. Ada 213 saham bergerak turun, 91 saham bergerak naik, dan 88 saham stagnan. Perdagangan awal pekan ini melibatkan 4,77 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,34 triliun. Delapan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Di antaranya, aneka industri turun 2,75%, keuangan turun 1,88%, dan pertanian turun 1,41%.
Sedangkan, hanya dua indeks sektoral yang menghijau antara lain; industri dasar naik 0,56% dan pertambangan naik 0,09%. Aksi jual asing pun turun menyeret pergerakan IHSG. Di pasar regional, net sell asing Rp 577,226 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan menyentuh Rp 427,712 miliar. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bank Mandiri (
BMRI) turun 3,30% ke Rp 9.525, PT Astra International Tbk (
ASII) turun 3,13% ke Rp 6.975, dan PT Bank Rakyat Indonesia (
BBRI) turun 3,01%. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Global Mediacom Tbk (
BMTR) naik 4,95% ke Rp 1.165, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) naik 3,10% ke Rp 665, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (
PTBA) naik 1,91% ke Rp 6.675. Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebutkan pelemahan indeks di tengah penantian pelaku pasar terhadap laporan kinerja keuangan emiten kuartal I. "Sebagian pelaku pasar melepas saham sektor perbankan yang diperkirakan bakal mencatatkan kinerja yang kurang bagus akibat imbuan penurunan margin bunga bersih (
net interest margin)," ujarnya dikutip dari
Antara. Di sisi lain, sinyal Bank Indonesia (BI) yang tidak akan menurunkan BI rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April mendatang.
"Gubernur BI mengatakan akan hati-hati dalam kebijakan moneter terkait suku bunga dan fokus pada efektivitas operasi moneter terkait transmisi kebijakan," kata Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN. Secara eksternal, sebagaian besar bursa saham di kawasan Asia pun tengah memerah seiring pelemahan bursa Jepang di tengah penguatan yen. Sementara, bursa China menyentuh rekor yakni indeks Shanghai Composite naik 1,6%. Indeks Kospi Korea Selatan, Indeks S & P / ASX 200 Australia dan Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%. Indeks Straits Times Singapura naik 0,1% dan India S & P BSE Sensex naik 0,6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto