IHSG terperosok 0,54% di sesi I perdagangan



JAKARTA. Surplus neraca dagang bulan April 2015 sebesar US$ 454,4 juta tak mampu mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG pada sesi pertama perdagangan saham, Jumat (15/5) terperosok ke zona merah minus 0,54% atau 28,27 poin menjadi 5.217,86.

Sebanyak 128 saham menguat, 117 saham melemah, dan 88 saham tidak bergerak. Lima sektor industri menguat dan lima sektor industri pembentuk IHSG yang lain melemah.

Penguatan terbesar dipegang oleh sektor barang konsumen sebesar 0,46%, diikuti sektor industri dasar 0,31%, pertanian 0,28%, manufaktur 0,25%, dan pertambangan 0,17%. 


Sementara sektor industri yang melemah, dipimpin oleh saham sektor keuangan 1,56%, infrastruktur 0,91%, konstruksi 0,42%, perdagangan 0,34%, dan industri aneka sebesar 0,23%. 

Sampai sesi I pedagangan saham selesai, total nilai transaksi yang terjadi sebesar Rp 3,01 triliun dengan volume 3,17 miliar lot. 

IHSG terperosok seiring dengan aksi jual saham yang dilakukan investor asing. Tercatat investor asing melakukan net sell saham sekitar Rp 100 miliar, dengan beli saham sebesar Rp 1,2 triliun dan jual saham sebesar Rp 1,3 triliun. 

Saham-saham yang aktiv diperjual belikan pada hari ini antara lain PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa