IHSG terpukul sentuh level terendah 4.622,59



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpukul di tengah sentimen devaluasi yuan pada perdagangan Selasa (11/8). Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 2,66% atau 126,35 poin ke level 4.622,59 pukul 16.15 WIB. 

Tercatat 241 saham bergerak turun, 58 saham bergerak naik, dan 86 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,44 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,4 triliun. 

Seluruh indeks sektoral memerah. Indeks sektoral basic industry memimpin pelemahan 10 indeks sektoral yakni turun 4,90%. Selanjutnya, diikuti indeks sektoral aneka industri turun 4,86%, manufacture turun 3,76%, dan agriculture turun 2,87%. 


Aksi profit taking mewarnai perdagangan hari ini. Aksi jual asing mencapai Rp 1,6 triliun dan aksi beli asing Rp 1 triliun. Total net sell sebesar Rp 600 miliar.

Saham-saham masuk top losers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman (SRIL) turun 13,15% ke Rp 350, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 8,22% ke Rp 2.065, dan PT Siloam Internationals Hospitals Tbk (SILO) turun 8,01% ke Rp 15.500.

Asal tahu saja, China menurunkan suku bunga acuan harian yuan 1,9% di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Devaluasi yuan ini menjadi sentimen negatif bagi bursa. 

Bursa saham Asia jatuh di mana indeks acuan regional menuju penutupan terendah dalam dua pekan ini. Saham konsumen menyeret pelemagan pasca China memangkas suku bunga yuan harian untuk mengatasi perlambatan ekonomi.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8% menjadi 140,27 pada 16:01. Indeks Shanghai Composite turun kurang dari 0,1% pada penutupan, menghentikan dua hari, reli 7,3%. Indeks CSI 300 turun 0,4 persen. Hang Seng Index di Hong Kong sedikit berubah.

"Pasar ketakutan oleh kekhawatiran bahwa yuan dapat masuk tren devaluasi dan ada beberapa tekanan untuk arus keluar modal mengingat fakta bahwa AS mungkin menaikkan suku bunga segera," kata Wei Wei, analis Huaxi Securities Co di Shanghai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto