KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik 1,57% ke level 6.741,96 pada perdagangan Senin (23/10). Hampir semua indeks saham memerah, termasuk pada papan akselerasi yang ambles 2,46% pada awal perdagangan. Meski begitu, secara year to date indeks saham papan akselerasi masih menguat paling tinggi sebanyak 46,53%. Hanya saja, level kenaikannya telah menciut dibandingkan posisi per semester I-2023, yang kala itu indeks saham papan akselerasi melejit 63,64%. Pengamat pasar modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati gerak saham-saham papan akselerasi yang melandai pada semester II diakibatkan oleh profit taking. Meski begitu, ada juga aksi reakumulasi yang menyebabkan sejumlah saham kembali melanjutkan penguatan.
Hati-hati Saham Gorengan
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengingatkan pelaku pasar perlu berhati-hati jika ingin melirik saham-saham di papan akselerasi. Dengan skala market cap dan value asset yang tergolong mini, saham-saham ini lebih rawan untuk menjadi gorengan. Dus, pelaku pasar perlu cermat menilik kewajaran volume transaksi secara historis dan fundamental emiten. "Kalau saham mempunyai fundamental buruk, volume transaksi tidak stabil tiba-tiba naik atau turun drastis, kemungkinan besar itu saham gorengan," ujar Arjun. Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Menara Telekomunikasi Usai Kehadiran Starlink Arjun menilai, saham-saham di papan akselerasi bukan pilihan yang cocok untuk investasi jangka panjang. "Tapi tergantung sifat investornya. Kalau untuk trader yang suka dan mampu ambil risiko tinggi, saham seperti ini cocok bagi mereka," sebut Arjun. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menimpali, pergerakan saham-saham di papan akselerasi lebih bersifat spekulatif. Biasanya investor cenderung melirik saham-saham kategori ini saat saham-saham big cap sebagai movers IHSG terkoreksi. Jika ingin uji nyali, pelaku pasar dapat melakukan trading atau speculative buy terlebih dulu.CHIP Chart by TradingView