IHSG tersandung prediksi pertumbuhan ekonomi global dan neraca dagang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 80,59 poin atau 1,71% ke level 4.625,90 pada perdagangan Rabu (15/4). Ada sebanyak 131 saham menguat, 277 saham menyusut, dan 130 saham stagnan. Jumlah volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 9,99 miliar saham dengan total nilai Rp 7,03 triliun.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, turunnya IHSG sejalan dengan pergerakan bursa regional akibat kekhawatiran meluasnya dampak negatif pandemi Covid-19. Sehingga, terjadi net sell asing sebesar Rp 373,23 miliar.

Selain itu, pasar juga merespons rilis data neraca perdagangan Maret 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan Maret sebesar US$ 743,4 juta. Walau masih surplus, posisi neraca perdagangan bulan Maret turun dari bulan Februari yang surplus mencapai US$ 2,34 miliar.


Baca Juga: Penguatan rupiah ditopang neraca dagang bulan Maret

Dari global, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar 3% pada tahun ini juga turut menahan gerak IHSG. “Sentimen untuk besok ada rilis laporan survei perbankan triwulan I 2020,” ungkap Wisnu kepada Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, tekanan menjadi lebih parah karena indeks Dow Futures menurun pada sesi 2 perdagangan Rabu (15/4), dan investor asing masih tidak berhenti melepas saham. Namun secara teknikal, menurutnya tren besar IHSG masih konsolidasi dalam range 4.603 hingga 4.811.

Baca Juga: IHSG ditutup melemah 1,71% ke 4.625 pada akhir perdagangan Rabu (15/4)

Untuk besok, William memperkirakan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 4.603 hingga 4.811. Wisnu menebak, IHSG akan cenderung melemah dengan level support 4.571 dan resistance di 4.712 pada perdagangan Kamis (16/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati