JAKARTA. Bursa Asia dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan pagi ini (8/9). Mengutip data RTI, pada pukul 09.17 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,22% menjadi 5369,84. Jumlah saham yang turun pagi ini mencapai 80 saham. Sementara, terdapat 77 saham yang naik dan 91 saham yang diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 628,790 juta saham dengan nilai transaksi Rp 475,904 miliar.
Enam sektor melorot. Sementara, empat sektor lainnya berhasil naik. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor infrastruktur turun 0,67%, sektor pertambangan turun 0,47%, dan sektor konstruksi turun 0,29%. Saham-saham indeks LQ 45 dengan penurunan terbesar di antaranya: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,17% menjadi Rp 10.150, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,6% menjadi Rp 18.450, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,37% menjadi Rp 2.160. Sedangkan di posisi
top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,43% menjadi Rp 2.840, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,09% menjadi Rp 930, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1% menjadi Rp 3.030. Sementara itu, investor asing masing membukukan pembelian bersih (
net buy) saham Indonesia senilai Rp 40 miliar di seluruh market. Sedangkan di pasar reguler, asing mencatatkan penjualan bersih (
net sell) senilai Rp 2,4 miliar. Senasib dengan Asia Pergerakan negatif IHSG mengekor langkah bursa Asia pagi ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.28 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%. Sementara itu, data CNBC menunjukkan, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,9%. Sektor energi menggerus kinerja bursa Australia dengan melorot 1,52%. Sektor lain yang juga menurun adalah sektor bahan baku yang turun 1,77% dan sektor finansial yang turun 0,79%.
Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,18%, indeks Topix Jepang turun 0,2%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,5%. Penurunan bursa Asia dipengaruhi oleh dirilisnya Beige Book oleh The Federal Reserve. Investor tengah mengevaluasi kaitan antara Beige Book terhadap ekspektasi kebijakan suku bunga AS. Dalam Beige Book, The Federal Reserve menyatakan, perekonomian AS tumbuh moderat pada Juli dan Agustus. Sementara, ada sedikit pertanda, tekanan gaji dirasakan oleh tenaga kerja terampil. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie