IHSG tertahan di zona merah



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini masih berkutat pada level penutupan hari sebelumnya. Pada Selasa (1/8) pukul 9.15WIB, IHSG berada di level 5.839,95, atau turun 0,03% ketimbang penutupan hari sebelumnya di 5.840,93.

Sektor pertambangan berpeluang mengerek IHSG hari ini seiring kenaikan harga komoditas energi. Indeks sektor pertambangan tercatat naik 1,08%. Kenaikan disusul oleh sektor infrastruktur sebesar 0,25%, sektor konstruksi 0,15%, sektor finansial 0,08%, perkebunan 0,05%, industri dasar 0,03%, dan sektor perdagangan 0,01%.

Di sisi lain, tiga sektor menurun dengan angka yang cukup tebal. Indeks sektor manufaktur turun 0,41%. Sedangkan indeks barang konsumen dan aneka industri turun masing-masing 0,54% dan 0,53%.


Sebanyak 122 saham bergerak naik. Sedangkan 102 saham menurun dan 104 saham stagnan.

Dua saham emiten tambang, yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi dua top gainer indeks LQ45 dengan kenaikan masing-masing 2,8% dan 2,29%. Sedangkan top losers pada awal perdagangan pagi ini adalah saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang turun 5,72% dan 2,72%.

Pagi ini, pemodal asing masih mencatat total penjualan bersih di seluruh pasar Rp 10,07 miliar. Penjualan bersih terbesar pada saham PT Astra International Tbk (ASII) Rp 30,7 miliar, disusul LPPF Rp 11,1 miliar, dan ADRO Rp 6,2 miliar. 

Asing masih menambah pembelian bersih pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 4,6 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 4,3 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati