IHSG Tertekan 1,23% ke 7.200, Top Losers di LQ45 TPIA, BRPT dan MDKA, Selasa (9/1)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur di zona merah pada perdagangan Selasa (9/1). Tekanan terhadap IHSG banyak terjadi dari penurunan saham-saham milik orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG merosot 89,81 poin atau 1,23% ke level 7.200,20. Sepanjang perdagangan IHSG lebih dominan di zona merah.

Tujuh dari 11 sektor di BEI berakhir di zona merah turut memberatkan laju IHSG. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor bahan baku 4,29%, sektor transportasi 1,64%, sektor infrastruktur 1,48%, sektor barang konsumer primer 1,48%, sektor energi 0,62%.


Baca Juga: Saham Grup Barito - Prajogo Pangestu Kompak Rontok, Ini Catatan & Rekomendasi Analis

Kemudian sektor teknologi menyusut 0,33% dan sektor kesehatan melemah 0,16%. Sedangkan sektor yang menguat adalah barang konsumer primer naik 1,23%, sektor keuangan 0,65%, sektor perindustrian 0,20% dan sektor properti dan real estate 0,15%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada Selasa mencapai 18,21 miliar dengan nilai transaksi Rp 9,53 triliun. Ada 337 saham yang turun, 193 saham yang naik dan 241 saham yang tidak berubah. 

Top Losers di LQ45 adalah:

1. PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA) 20,00% ke Rp 4.220 per saham 2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 18,18% ke Rp 1.080 per saham 3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 7,38% ke Rp 2.510 per saham

Baca Juga: IHSG Tumbang 1,08% ke 7.205 di Sesi I Selasa (9/1), TPIA, BRPT, MDKA Top Losers LQ45

Top Gainers di LQ45 adalah:

1. PT Bank Jago Tbk (ARTO) 4,62% ke Rp 3.170 per saham 2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 4,51% ke Rp 1.855 per saham 3. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 4,08% ke Rp 765 per saham

Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni TPIA, BREN dan BRPT merosot dalam pada perdagagangan hari Selasa. Sementara itu, pangsa pasar atau market cap BEI pada Selasa mencapai Rp 11.392 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli