KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) sempat
rebound pasca-libur panjang tetapi ditutup melemah 0,12% atau 7,91 poin ke 6.726,92 pada perdagangan Rabu (19/6). IHSG diproyeksikan masih akan bergerak dalam tren pelemahan dengan
support di angka 6.700 dan
resistance di level 6.800 pada Kamis (20/6). Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta memproyeksikan, IHSG akan bergerak dalam
support 6.645–6.699 dan
resistance 6.775-6.798 pada Kamis (20/6). Dia melihat, pergerakan IHSG akan ditentukan oleh hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyebut, IHSG
ditopang dari rebound TLKM sehingga mendongkrak sektor
infrastruktur sebesar 0,84% dan kenaikan DSSA yang me
ndorong sektor energi dengan kenaikan 0,8%. Sedangkan,
pemberat laju IHSG
berasal dari sektor cyclical dengan penurunan saham BMTR dan MAPI masing-masing sebesar
8,18% dan 7,14% serta sektor transportasi ditandai penurunan saham ASSA sebesar 5,8%. Baca Juga: Rupiah Menggantung di Atas Level Rp 16.300, Ini Emiten yang Tertekan dan Untung Dia memperkirakan, IHSG
akan bergerak terbatas dalam rentang level support 6.670 dan resistance 6.830 pada Kamis (20/6). Menurut dia, s
entimen perdagangan berikutnya akan dibayangi pe
rilisan
surplus data neraca dagang Mei 2024 sebesar US
$ 2,93 miliar yang berada di atas konsensus. Selain itu, berlanjutnya
pertumbuhan ekspor di tengah kenaikan harga komoditas dan permintaan global menjadi sentimen positif bagi pasar dan emiten terkait
. “Adanya
pembagian dividen emiten akan menjadi pemanis untuk investor saat ini,” kata Oktavianus kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6). Dia melihat,
Investor dapat me
realokasi aset ke dalam saham yang berkategori defensif dan atau melakukan averaging down pada saham big caps yang memiliki margin of safety lebih dari 20% dari nilai intrinsik
. Saham kategori cyclical akan kembali menarik,
jika pasar mendapatkan kepastian dovish dari bank sentral. CME Fed Watchtool menunjukkan pemangkasan suku bunga tahun 2024 hanya sekali terjadi di kuartal IV-20
24. Baca Juga: Sektor Consumer Non-Cyclicals Diproyeksikan Bertumbuh, Begini Prospeknya Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menyampaikan, penguatan nilai rupiah yang cenderung terbatas menyebabkan pergerakan IHSG masih dalam tren pelemahan. Dia memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang
support 6.700 dan
resistance di level 6.800 pada Kamis (20/6). “IHSG
memperoleh sejumlah sentimen positif baik dari
eksternal maupun domestik,” kata Alrich kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6). Sentimen positif di antaranya berasal dari
kenaikan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di September 2024 pada
CME FedWatch Tools, spekulasi pemangkasan suku bunga acuan Bank of England (
BoE)
dalam waktu dekat,
dan kenaikan nilai ekspor Indonesia sebesar 2,86% secara tahunan atau
Year on Year (YoY)
di Mei 2024. Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.726 Hari Ini (19/6), BBRI, BBCA, BMRI Paling Banyak Net Sell Asing Akan tetapi, terdapat dua
isu domestik, terutama perihal
nilai tukar rupiah yang
menekan IHSG. Pertama, adanya kekhawatiran mengenai kenaikan defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN)
2024 seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini dan sejumlah program prioritas di 2024. Kedua,
wacana kenaikan harga minyak goreng rakyat (MinyaKita) sebagai salah satu dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini
berpotensi memicu kenaikan inflasi yang bisa berdampak pada pelemahan laju pertumbuhan ekonomi di Semester II-
2024. Oktavianus merekomendasikan
speculative buy pada saham INTP dengan
support Rp
7.050 dan resistance Rp
8.050. Dia juga merekomendasikan
trading buy pada saham ACES dengan
support masing Rp 830 dan
resistance Rp 930 serta MYOR dengan
support Rp 2.320 dan
resistance Rp 2.540. Sedangkan, Alrich menjagokan saham
TLKM, INCO, ELSA, INTP,
dan ACES. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati