KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi. Pada penutupan perdagangan Selasa (28/1) IHSG merosot 0,36% ke level 6.111,184. Bernadus Wijaya, Vice President Head of Business Development PT Sucor Sekuritas mengatakan ada beberapa sentimen global yang menjadi pemberat pergerakan IHSG. Pertama, ada kekhawatiran terkait virus corona yang saat ini penyebarannya semakin masif.
Baca Juga: IHSG melemah 0,36% ke 6.111 pada akhir perdagangan hari ini Ia bilang, wabah virus corona ini mengakibatkan perekonomian China tidak berjalan dengan baik dan sudah diprediksikan ekonomi China bakal menurun pada kuartal pertama tahun ini. “Indonesia sebagian besar komoditinya lari ke China. Dengan adanya wabah corona ini pasar akan melihat perusahaan Indonesia akan sulit mendapatkan permintaan seperti tahun sebelumnya dari China,” katanya, Senin (28/1). Hal ini berdampak pada merosotnya harga komoditas seperti nikel ataupun minyak dalam tiga hari terakhir ini. Kemudian sentimen dari global selanjutnya terkait Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) yang sempat turun. “DJI mengalami penurunan sangat dalam lebih dari 1%. Karena DJI turun, investor regional di Asia mengalami kepanikan yang sama. Karena ini mereka (investor) melakukan panic selling,” tambahnya. Nah, dari dalam negeri pemblokiran sejumlah rekening efek terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya juga turut membebani pergerakan IHSG. “Ini mengakibatkan sepinya transaksi. Ada pemblokiran rekening lima orang dan afiliasinya yang mengakibatkan ketakutan investor untuk berinvestasi,” tutur Bernadus. Ia memprediksi IHSG pada akhir Januari ini akan berada di level 6.000 hingga 6.100.