KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi setelah terhantam pandemi Covid-19 terus berjalan. Di pasar modal, gairah transaksi saham semakin terlihat. Saat pasar modal bangkit, apa pilihan saham yang bagus untuk investor? Kebangkitan pasar modal terlihat jelas dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat. Pada perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021, IHSG ditutup di level Rp 6.626,11, naik 515,88 poin atau 8,44% dalam sebulan terakhir. Di tengah kebangkitan pasar modal, analis rekomendasi sejumlah saham untuk dicermati. Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, sektor yang lebih dulu menikmati pemulihan ekonomi yaitu dari sektor perbankan, disusul dari sektor teknologi, telekomunikasi, dan pertambangan.
Tahap selanjutnya, kata Ike, ada sektor konstruksi, ritel, dan barang konsumsi. “Tahap akhir jika kondisi pemulihan terus membaik maka dari sektor transportasi, akomodasi perhotelan, dimana sektor ini merupakan yang paling terdampak,” tuturnya. Lebih lanjut, Ike memperkirakan, kinerja emiten dari sektor yang paling terdampak paling minim bisa kembali pulih di fase sebelum pandemi pada 2022-2023. Adapun untuk sektor yang paling terdampak seperti transportasi dan akomodasi perhotelan membutuhkan waktu lebih panjang untuk kembali pulih. Baca juga:
IHSG menanjak, saatnya belanja saham bluechip? Di tengah perbaikan ekonomi ini, ia rekomendasi saham-saham seperti
BBRI,
BMRI,
WIKA,
WSKT,
WEGE,
TLKM,
ASII,
LSIP, dan
AALI menarik untuk dicemati. “Adapun saham yang berbasis komoditas batubara sudah mengalami kenaikan yang sangat fantastis dan berisiko profit taking,” ungkap Ike. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, sektor yang akan lebih dulu menikmati membaiknya ekonomi adalah sektor perbankan. Sektor perbankan diuntungkan karena ada potensi pertumbuhan kredit dari perusahaan yang membutuhkan tambahan modal kerja. Kemudian, sektor otomotif juga dinilai menjadi salah satu sektor yang mengalap berkah di tengah perbaikan ekonomi, terlebih pemerintah telah memperpanjang insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga akhir tahun 2021. Yang tak kalah menarik, ada juga sektor barang konsumsi. Hendriko menjelaskan, pada dasarnya sektor barang konsumsi merupakan sektor yang defensif. Namun, investor sempat meninggalkan sektor ini dan lebih melirik sektor teknologi. “Sektor consumer juga masih cukup bagus karena valuasinya masih murah. Ke depannya diproyeksi sektor properti juga sudah mulai bisa berjalan,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/10). Baca Juga:
Kenaikan harga batubara sokong kinerja Bukit Asam (PTBA), simak rekomendasi sahamnya Meski demikian, perkembangan kasus Covid-19 masih menjadi tantangan. Jika kasus pandemi Covid-19 meningkat pesat, hal ini akan memperlambat pemulihan ekonomi dan bisa jadi sentiment negatif. Dari sektor perbankan, Hendriko rekomendasi saham BBNI, BMRI, dan BBTN. Selain karena valuasinya yang masih murah ketimbang saham bank lainnya, kinerja emiten perbankan tersebut juga masih cukup solid.
Dari sektor otomotif ia rekomendasi saham
ASII. Sedangkan dari consumer goods, Hendriko rekomendasi saham
ICBP. Hendriko merekomendasikan pelaku pasar bisa beli saham-saham tersebut dengan target harga untuk
BBNI di Rp 8.000,
BMRI Rp 8.900,
BBTN di Rp 1.900,
ASII dengan target harga Rp 7.000, dan
ICBP dengan target harga Rp 12.000. Itulah rekomendasi saham untuk dicermati investasi di tengah kebangkitan pasar modal Indonesia. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto