JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecah rekor tertinggi sepanjang sejarahnya pada perdagangan Jumat (22/2). Indeks ditutup naik 0,40% ke 4.651,12. Dalam hitungan pekan, indeks naik 0,8% dibanding penutupan lalu. Selama sepekan, sejumlah saham seperti ASII, BMRI, BBCA, UNVR dan CPIN tampil sebagai penggerak kenaikan. Sementara, saham-saham seperti UNTR, GGRM, ADRO dan ITMG merupakan penghambat laju kenaikan indeks. Managing Partner Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, pergerakan indeks selama sepekan masih dipengaruhi sentimen laporan keuangan. Sejumlah emiten komoditas melaporkan hasil mengecewakan, tetapi masih dalam ekspektasi pasar. Alhasil, investor, khususnya asing masih bertahan di bursa. Pendorong indeks sepekan kedepan juga datang dari sejumlah saham lapis kedua seperti BWPT, INTP dan sejumlah saham lain masih belum naik. "Potensi penguatan masih tinggi karena masih banyak saham yang belum naik," tutur Kiswoyo.
IHSG terus rekor
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memecah rekor tertinggi sepanjang sejarahnya pada perdagangan Jumat (22/2). Indeks ditutup naik 0,40% ke 4.651,12. Dalam hitungan pekan, indeks naik 0,8% dibanding penutupan lalu. Selama sepekan, sejumlah saham seperti ASII, BMRI, BBCA, UNVR dan CPIN tampil sebagai penggerak kenaikan. Sementara, saham-saham seperti UNTR, GGRM, ADRO dan ITMG merupakan penghambat laju kenaikan indeks. Managing Partner Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, pergerakan indeks selama sepekan masih dipengaruhi sentimen laporan keuangan. Sejumlah emiten komoditas melaporkan hasil mengecewakan, tetapi masih dalam ekspektasi pasar. Alhasil, investor, khususnya asing masih bertahan di bursa. Pendorong indeks sepekan kedepan juga datang dari sejumlah saham lapis kedua seperti BWPT, INTP dan sejumlah saham lain masih belum naik. "Potensi penguatan masih tinggi karena masih banyak saham yang belum naik," tutur Kiswoyo.