KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, efek inverted yield curve US Treasury tidak begitu signifikan bagi Indonesia. Namun, hal tersebut menjadi sentimen eksternal global yang membuat investor cenderung mengambil langkah aman. “Inverted yield curve terjadi ketika investor melihat adanya penurunan suku bunga hingga medium to long sehingga investor beramai-ramai membeli obligasi tenor panjang yang memiliki bunga lebih besar dari suku bunga saat ini,” jelas Lanjar kepada Kontan.co.id, Senin (25/3). Peningkatan permintaan atas obligasi bertenor panjang mengakibatkan harga obligasi tersebut naik. Jika harga naik mendekati harga premium, yield obligasi tersebut menurun. Hal tersebut yang menjadi indikasi sinyal resesi di AS.
IHSG tetap akan positif di tengah sentimen ekonomi AS dan pemilu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, efek inverted yield curve US Treasury tidak begitu signifikan bagi Indonesia. Namun, hal tersebut menjadi sentimen eksternal global yang membuat investor cenderung mengambil langkah aman. “Inverted yield curve terjadi ketika investor melihat adanya penurunan suku bunga hingga medium to long sehingga investor beramai-ramai membeli obligasi tenor panjang yang memiliki bunga lebih besar dari suku bunga saat ini,” jelas Lanjar kepada Kontan.co.id, Senin (25/3). Peningkatan permintaan atas obligasi bertenor panjang mengakibatkan harga obligasi tersebut naik. Jika harga naik mendekati harga premium, yield obligasi tersebut menurun. Hal tersebut yang menjadi indikasi sinyal resesi di AS.