KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan berada di jalur positif pada perdagangan sesi pertama Selasa (26/11). Mengutip RTI, indeks turun 0,32% atau 23,366 poin ke level 7.290,742. Tercatat 317 saham turun, 232 saham naik, dan 236 saham stagnan. Total volume perdagangan 11,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 6,44 triliun.
Sebanyak lima indeks sectoral menyeret IHSG ke zona merah. Tiga indeks dengan penurunan terdalam yakni; IDX-Finance 0,73%, IDX-Infra 0,50%, dan IDX-NonCycc 0,36%.
Baca Juga: IHSG Naik 0,22% Mengawali Perdagangan Selasa (26/11), Melawan Arah Bursa Regional Saham-saham top losers LQ45: - PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) turun 3,54% ke Rp 545 - PT MEdco Energi Internasional Tbk (
MEDC) turun 2,56% ke Rp 1.140 - PT Indosat Tbk (
ISAT) turun 2,40% ke Rp 2.440
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk SIMP, STAA & TAPG Selasa (26/11) Saham-saham top gainers LQ45: - PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) naik 3,45% ke Rp 900 - PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) naik 3,42% ke Rp 1.510 - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (
ESSA) naik 3,05% ke Rp 845
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Melemah Selasa (26/11) Pagi, Meski Wall Street Cetak Rekor Baru Asal tahu, bursa saham Asia-Pasifik memerah pada perdagangan hari ini, gagal mengikuti kenaikan di Wall Street, di mana indeks acuan AS mencatat rekor tertinggi setelah Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan pilihan Menteri Keuangan. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,39%, setelah mencetak rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Senin. Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,46% dan Topix melemah 1,3%. Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Produsen Jasa (Service PPI) Jepang naik 2,9% secara tahunan, sedikit lebih tinggi dari kenaikan 2,8% pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan Global yang Berpotensi Terdampak Tarif Impor Trump Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,55%, dan Kosdaq kehilangan 0,45%. Indeks Hang Seng Hong Kong bergerak mendekati level flat dan CSI 300 di daratan China turun 0,34%. Meskipun pasar AS didukung optimisme atas penunjukan menteri keuangan baru, sentimen di Asia-Pasifik lebih dipengaruhi oleh ketidakpastian global dan laporan ekonomi lokal.
Investor tampak berhati-hati menyikapi prospek kebijakan ekonomi AS yang bisa berdampak pada kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto