IHSG Turun 0,53% ke 7.523,1 di Sesi I Kamis (3/19), Top Losers: BUKA, ICBP, BBTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada perdagangan sesi pertama Kamis (3/10). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,53% atau 40,153 poin ke level 7.523,109.

Tercatat 285 saham turun, 267 saham naik, dan 235 saham stagnan. Total volume perdagangan 11,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 6,1 triliun.

Baca Juga: IHSG Dibuka Rebound Kamis (3/10) Pagi, Setelah Kemarin Ambles 1%


Sebanyak sembilan indeks sektoral membebani Langkah IHSG pada perdagangan pagi. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni: IDX-Techno 1,07%, IDX-Health 0,82%, dan IDX-Finance 0,51%.

Saham-saham top loser LQ45:

- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 4,17% ke 115

- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 1,84% ke Rp 11.975

- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 1,77% ke Rp 1.390

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Pilihan yang Menarik Dilirik untuk Hari Ini (3/10)

 
BUKA Chart by TradingView

Saham-saham top gainers LQ45:

- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 3,33% ke Rp 4.030

- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,61% ke Rp 1.575

- PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,27% ke Rp 2.250

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Pilihan yang Menarik Dilirik untuk Hari Ini (3/10)

Di tempat lain, saham Hong Kong anjlok setelah reli stimulus China tampaknya mulai mereda.

Indeks Hang Seng turun 3%, setelah sebelumnya melonjak lebih dari 6% pada hari Rabu, mencapai level tertinggi dalam 22 bulan.

Pasar di daratan China masih tutup hingga 8 Oktober. Saham-saham China sebelumnya melesat setelah otoritas setempat mengumumkan berbagai langkah dukungan pekan lalu.

Beijing diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak kebijakan fiskal dan langkah dukungan dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari Phintraco Sekuritas untuk Hari Ini (3/10)

Namun, "skala dan isi paket fiskal mungkin akan cukup terimprovisasi dan tidak pasti," kata Ting Lu, Kepala Ekonom China di Nomura, dalam sebuah catatan.

Ia juga menambahkan bahwa investor harus melakukan "penilaian yang lebih hati-hati" di tengah euforia pasar belakangan ini.

Sementara itu, sebagian besar pasar Asia lainnya diperdagangkan lebih tinggi, dengan Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin kenaikan sebesar 2,1%. Indeks Topix juga naik 1,3%.

Kenaikan ini terjadi seiring melemahnya yen hingga 147,15 terhadap dolar AS, sehari setelah mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2022.

Selanjutnya: Jangan Tertipu! Tiket Piala Dunia 2026 Belum Dijual hingga Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: Promo HUT Mandiri 1-31 Oktober 2024, Trans Studio & Trans Snow World Banyak Diskon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto