KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu bangkit dari zona merah sepanjang sesi I perdagangan Jumat (4/10). Mengutip RTI, indeks turun 0,58% atau 43,553 poin ke level 7.500,275. Sebanyak 322 sahamm turun, 224 saham naik, dan 231 saham stagnan. Total volume perdagangan 13,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 5,6 triliun. Sebanyak tujuh indeks sectoral menyeret IHSG di zona negatif. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni; IDX-Techno 2,07%, IDX-Property 0,77%, dan IDX-Finance 0,64%.
Baca Juga: Nikkei Jepang Menuju Penurunan Mingguan Terdalam, Pernyataan Ishiba Guncang Pasar Saham-saham
top losers LQ45: - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) turun 6,25% ke Rp 60 - PT Bank Jago Tbk (
ARTO) turun 5,42% ke Rp 2.790 - PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) 2,60% ke Rp 1.685
Baca Juga: IHSG Dibuka Turun 0,13% Jumat (4/10), Bursa Asia Dibayangi Konflik Timur Tengah Saham-saham
top gainers LQ45: - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) naik 3,77% ke Rp 1.515 - PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC) naik 3,28% ke Rp 1.415 - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (
PGEO) naik 2,23% ke Rp 1.145
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan (4/10), Usai IHSG Balik ke 7.500 Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan dengan pergerakan beragam hari ini, setelah mengalami kerugian di Wall Street. Ketegangan di Timur Tengah terus mempengaruhi sentimen investor menjelang rilis laporan payroll AS untuk bulan September. Indeks Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 2%, melanjutkan tren penguatan setelah sempat turun 1% pada jam perdagangan pertama. Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,46%. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,34%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik tipis 0,41%. Kospi Korea Selatan juga mengalami kenaikan 0,19%, sedangkan Kosdaq meningkat 0,74%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Hari Ini (4/10) dari Analis Reliance Sekuritas Pasar saham di China daratan akan kembali dibuka pada 8 Oktober, setelah ditutup selama beberapa hari.
Saham-saham China mengalami reli kuat pekan lalu setelah otoritas mengumumkan berbagai langkah dukungan untuk perekonomian. Perdagangan bulan Oktober dimulai dengan ketidakpastian, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang menambah tekanan pada pasar. Setelah penurunan saham pada Selasa akibat serangan rudal Iran ke Israel, investor kini bersiap menghadapi volatilitas lebih lanjut dengan dimulainya operasi darat Israel di Lebanon. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto