KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (1/11). IHSG anjlok 109,79 poin atau 1,63% ke 6.642,41 di akhir perdagangan hari ini. Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, penurunan kinerja IHSG hari ini disebabkan oleh pasar yang merespons negatif rilis inflasi bulan Oktober yang naik. Selain itu, pasar juga masih menanti rapat The Fed pada Rabu (1/11) waktu AS, terkait proyeksi ekonomi.
“Pelemahan komoditas energi juga membuat sektor energi tergelincir, bahkan jadi pemberat IHSG,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11).
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,63% ke 6.642 Pada Rabu (1/11), INKP, INDY, BRPT Jadi Top Losers LQ45 Jika ada komentar dovish atau petunjuk yang lebih jelas dari The Fed soal kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), IHSG bisa rebound pada perdagangan Kamis (2/11). Cheril pun memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.600 - 6.670. Saham-saham yang bisa dicermati pada perdagangan Kamis (2/11) adalah ICBP dan HMSP dengan target harga masing-masing Rp 10.800 dan Rp 950 per saham. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, penurunan IHSG hari ini terjadi di tengah penguatan bursa global dan regional Asia. Namun, Herditya memperkirakan, pelemahan IHSG hari ini disebabkan beberapa hal. Pertama, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang disebabkan sinyal hawkish dari The Fed. Kedua, rilis data perekonomian China yang menunjukkan adanya perlambatan setelah rilis data PMI Manufaktur mereka yang terkontraksi ke level 49. “Ketiga, investor yang masih cenderung
wait and see akan adanya FOMC Meeting pada pekan ini,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (1/11).
Baca Juga: IHSG Jatuh 1,12% ke Level 6.676,29 Mengawali November, PMI Manufaktur RI Anjlok Pada perdagangan besok, Herditya memperkirakan IHSG masih rawan terkoreksi dengan support di level 6.622 dan resistance di level 6.781. Sentimennya masih terkait dengan adanya FOMC Meeting pada pekan ini. Untuk saham pilihan, Herditya melihat, investor bisa mencermati HRTA dengan target harga Rp 434 - Rp 464 per saham, TLKM Rp 3.720 - Rp 3.800 per saham, dan BRMS Rp 206 - Rp 214 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi