KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat pada 0,46% atau 30,72 poin ke level 6.684,56 pada Jumat (6/1). Namun, sepekan IHSG tercatat turun 2,42%. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata memaparkan, sentimen pasar selama sepekan ini masih berkutat seputar tren naik suku bunga AS yang diperkirakan tetap
hawkish selama 2023 ini. "The Fed telah mengeluarkan statemen bahwa akan menjaga suku bunga acuan di atas 5% sepanjang tahun ini, memupuskan harapan para pelaku pasar bahwa akan ada pemotongan FFR di pertengahan tahun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/1).
Melemahnya IHSG sepekan ini juga didorong dari China yang mulai melonggarkan zero-Covid policy akan membuka border pada pekan depan dan berencana kembali impor batubara dari Australia. Menurut Liza, kedua hal tersebut membuat dana asing hengkang dari pasar saham Indonesia dan beralih ke bursa Shanghai dan Hang Seng. Berdasarkan RTI, sepekan ini tercatat
net sell asing di pasar reguler sebesar Rp 1,39 triliun. Sementara di seluruh pasar sebesar Rp 1,69 triliun.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,46% ke 6.684 Pada Jumat (6/1), Sektor Energi Naik Tinggi Lanjutnya, terjadinya
capital outflow juga didorong hasil jualan saham
bluechips ke bursa Hang Seng. Sebab, performanya apik dengan pertumbuhan 7,6%. Pelaku pasar juga melihat perbandingan PER yang mencolok antara Hang Seng dengan IHSG. "PER IHSG 13,18 kali dibandingkan PER Hang Seng 7,62 kali," jelasnya. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, pelemahan IHSG sepekan ini karena adanya potensi resesi dan perlambatan ekonomi global. "Proyeksi IMF untuk 2023 hanya sebesar 2,7%, dibandingkan 3,2% di 2022," katanya. Untuk pekan depan, Herditya menilai bahwa secara teknikal dengan tertembus-nya
support di 6.641 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.430-6.530. Adapun sentimen pada pekan ini masih akan berlanjut. "Untuk
support dan
resistance selama sepekan ke depan kami perkirakan berada di 6.559 dan 6.786," jelasnya. Sementara Liza menilai, meskipun pekan ini turun tetapi sejauh ini penurunan berhasil ditahan area
support jangka menengah 6.650-6.600. "
Rebound hari ini ke angka 6.684,56 dinilai cukup apik, menutup penghujung minggu dengan harapan bahwa penguatan masih dapat berlanjut pekan depan," katanya.
Baca Juga: Harga Saham GOTO & BBRI Beda Arah di Perdagangan Bursa Jumat (6/1) Ia memperkirakan, arah target atau
resistance selanjutnya 6.710-6.730 / 6.810-6.820 / 6.900-6.920 / 6.950-6.960. Liza berpandangan, angka bulat 7.000 akan jadi level psikologis sekaligus resistance yang cukup kuat untuk ditembus karena volatilitas terbilang masih akan tinggi pekan depan. "Kami belum menyarankan untuk
positioning terlalu banyak, walau para investor/trader bisa mulai akumulasi atau
buy on weakness saham-saham
bluechips berfundamental baik yang harganya sudah mencapai area
support," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari