IHSG turun 4,18% sejak awal tahun, bagaimana arah perdagangan terakhir 2020?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (30/12) menjadi hari terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Para analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan terakhir hari ini.

Selasa (29/12), IHSG melemah 0,94% ke level 6.036,17. Secara year to date, IHSG tercatat turun 4,18%.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, katalis yang akan mendorong IHSG antara lain penandatanganan kesepakatan pengadaan vaksin dengan Pfizer dan AstraZeneca. Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah bakal segera menyelesaikan kesepakatan pembelian 50 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca.


Menteri Kesehatan mengungkapkan, kesepakatan dengan AstraZeneca akan dirampungkan sebelum akhir tahun, sementara penandatanganan dengan Pfizer akan dilakukan di pekan pertama Januari. Dengan adanya kesepakatan ini, vaksin AstraZeneca diperkirakan tiba pada kuartal kedua 2021. Sedangkan untuk vaksin Pfizer akan tiba di tanah air pada kuartal ketiga 2021.

Baca Juga: Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi mendekati tutup tahun 2020

Selain itu, IHSG juga akan terdorong dengan penguatan harga komoditas. “Besok IHSG berpotensi menguat dengan support di 5.952 dan resistance di 6.186,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memproyeksikan IHSG masih berpeluang menguat terbatas pada perdagangan terakhir tahun ini. Herditya menilai, sentimen untuk perdagangan besok agak minim.

Akan tetapi, secara historikal saja di akhir tahun IHSG bergerak cenderung positif. “Namun tahun ini nampaknya sudah terbatas karena kenaikan di bulan-bulan sebelumnya sudah relatif kencang,” terang dia, Selasa (29/12). Untuk perdagangan besok, Herditya memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan rentang support 6.010 dan resistance 6.195.

Baca Juga: Ekonomi diprediksi membaik tahun depan, saham-saham ini bisa jadi pilihan

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG berada pada 6.009,10 hingga 6.157,11. Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif, meskipun telah menunjukkan pola dead cross.

Sementara itu, Stochastic maupun RSI bergerak ke bawah di area netral. Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar. 

Baca Juga: Besaran stimulus yang diterima warga AS berpotensi bertambah, rupiah ikut menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati