KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut pekan kedua, IHSG masih melanjutkan penurunan yang terjadi akhir pekan lalu. Senin (8/4), IHSG turun 0,75% atau 48 poin ke 6.425,73. Meski IHSG turun, investor asing mencatat pembelian bersih Rp 842,49 miliar di seluruh pasar.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, ada dua sebab yang mendorong aksi jual para investor yang menekan IHSG hari ini. “Momen kenaikan harga crude palm oil mendorong beberapa investor emiten sawit untuk melakukan aksi profit taking,” sebut Rovandi ketika dihubungi Kontan.co.id, hari ini.

Hal itu terlihat dari penurunan pada indeks sektor perkebunan sebesar 1,30% pada perdagangan hari ini. Selain profit taking sektor perkebunan, sektor consumer goods dan perdagangan juga menjadi pemberat IHSG hari ini. Menurut data RTI, sektor infrastruktur pun menyebabkan bursa tergerus. Sektor ini turun hingga 2,06%.

Pandangan Rovandi juga diperkuat oleh ulasan Analis Panin Sekuritas, William Hartanto. Ia lebih menyoroti penurunan sektor consumer goods yang sebesar 1,24% pada hari ini. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh pergerakan negatif emiten industri tembakau.

Emiten berkapitalisasi pasar besar seperti GGRM dan HMSP yang memiliki bobot besar terhadap IHSG menjadi biang dari drastisnya penurunan indeks hari ini. “Paling tidak dua emiten itu menyumbang penurunan besar akibat munculnya wacana untuk mengkaji ulang aturan cukai rokok. Sehingga meski pun masih wacana, hal itu jadi faktor psikologis yang signifikan bagi pasar,” ungkap William kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).

Meski begitu, William bilang, efek munculnya kembali wacana tentang cukai rokok itu hanya sesaat. Pada perdagangan esok hari, penurunan saham-saham pada sektor consumer goods bisa berhenti. Sehingga menurutnya, IHSG berpotensi untuk rebound pada perdagangan esok hari.

William mengatakan support IHSG berada di 6.400 dengan resistance 6.450. Senada dengan William, Rovandi juga memprediksi IHSG akan rebound pada esok hari. Rovandi mengatakan support IHSG berada di 6.390 dengan resistance 6.475.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati