KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) masih melanjutkan penurunan dalam empat hari berturut-turut hingga Selasa (9/3). Pelemahan IHSG ini pun diiringi oleh penjualan bersih
(net sell) asing yang besar. IHSG melemah 0,78% atau 48,82 poin ke 6.199,65 hingga akhir perdagangan Selasa (9/3) di Bursa Efek Indonesia. Investor asing mencatat net sell Rp 783,73 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Rp 536,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Rp 189,8 miliar, dan PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) Rp 81,8 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan
net buy atau pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Rp 44,5 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) Rp 40,8 miliar, dan PT United Tractors Tbk (
UNTR) Rp 36,7 miliar.
Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.405 per dolar AS pada Selasa (9/3) Top gainers LQ45 hari ini adalah:
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 5,60%
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 4,76%
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 2,56%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -6,98%
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) -6,53%
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) -5,80%
Baca Juga: Ditopang investor domestik, pasar saham Indonesia tangguh hadapi taper tantrum Sembilan dari 10 sektor turun bersama dengan IHSG. Hanya sektor industri dasar yang tercatat menguat 0,56%.
Sedangkan penurunan paling dalam terjadi pada sektor tambang, yakni 1,51%. Sektor konstruksi dan properti merosot 0,87%. Sektor infrastruktur tergerus 1,20%. Sektor barang konsumsi melorot 1,06%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,91%. Sektor keuangan melemah 0,84%. Sektor aneka industri turun 0,40%. Sektor manufaktur dan perkebunan turun masing-masing 0,36% dan 0,12%. Total volume transaksi bursa mencapai 24,79 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,45 triliun. Sebanyak 343 saham turun harga. Hanya 140 saham yang menguat dan 145 saham flat.
Baca Juga: Bila taper tantrum terjadi, bagaimana dampaknya ke pasar saham Indonesia? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati