IHSG turun ke 6.219 pada akhir perdagangan sesi I hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung stabil hingga akhir perdagangan sesi I, Senin (16/9). Pada penutupan perdagangan siang ini, IHSG tercatat turun 115,56 poin atau 1,82% ke 6.219,28.

Delapan sektor turun. Hanya dua sektor yang menguat, yakni sektor tambang sebesar 1,28% dan sektor perkebunan sebesar 0,23%.

Sektor barang konsumen masih memimpin penurunan sebesar 6,03%. Sektor manufaktur merosot 4,28%. Sektor aneka industri melorot 2,14%. Sektor industri dasar tergerus hingga 1,74%. Sementara sektor keuangan turun 1,23%.


Baca Juga: Empat sekuritas memangkas rekomendasi dan target harga HMSP & GGRM, ini daftarnya

Tiga sektor dengan penurunan terkecil antara lain sektor perdagangan dan jasa 0,67%, sektor konstruksi dan properti  0,36%, dan sektor infrastruktur 0,14%.

Total volume transaksi bursa mencapai 9,41 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,81 triliun. Penurunan harga terjadi pada 274 saham. Sebanyak 107 saham masih mencatat kenaikan harga. Sedangkan 132 saham flat.

Baca Juga: IHSG masih turun 1,75%, net sell asing terjadi pada HMSP & GGRM

Top losers LQ45 hingga siang ini adalah:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -17,81%
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -17,14%
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -6,46%
Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 5,09%
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 4,67%
  • PT Indika Energy Tbk (INDY) 3,10%
Baca Juga: IHSG tumbang lebih dari 100 poin, saham dua emiten rokok merosot

Investor asing mencatat net sell Rp 484,74 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah GGRM Rp 220,8 miliar, HMSP Rp 172,8 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 84,2 miliar.

Net buy asing terbesar hingga siang ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 57,6 miliar, ADRO Rp 24,1 miliar, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 20,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati