IHSG turun tiga hari beruntun hingga Senin (25/1), asing masih mencatat net buy



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,77% atau 48,55 poin ke 6.258,57 pada akhir perdagangan Senin (25/1) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini adalah penurunan IHSG dalam tiga hari beruntun sejak Kamis lalu.

Meski IHSG hari ini turun, investor asing mencatat pembelian bersih atawa net buy. Investor asing mencatat net buy Rp 172,52 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 245,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 92,4 miliar, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 45,6 miliar.


Saham-saham dengan penjualan bersih atau net sell terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 73,6 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 49,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 45,4 miliar.

Baca Juga: Hanya reksadana pasar uang yang menguat dalam sepekan terakhir

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 14,63%
  • PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 6,85%
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) 6,59%
Top losers LQ45 terdiri dari:

  • PT PP Tbk (PTPP) -6,94%
  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -6,38%
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) -4,07
Baca Juga: Rupiah menguat 0,08% ke Rp 14.023 per dolar AS pada perdagangan Senin (25/1)

Sembilan indeks sektoral turun bersama dengan IHSG dan hanya sektor keuangan yang menguat tipis 0,09%. Sektor konstruksi dan properti mencatat penurunan paling dalam, yakni 2,66%. Sektor perkebunan turun 2,61%. Sektor aneka industri melemah 2,36%. Sektor tambang tergerus 1,39%. 

Sektor infrastruktur turun 1,21%. Sektor manufaktur tergerus 1,14%. Sektor barang konsumsi melemah 0,95%. Sektor industri dasar turun 0,85%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,65%.

Total volume transaksi bursa mencapai 16,68 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,05 triliun. Sebanyak 383 saham turun harga. Masih ada 123 saham yang menguat dan128 saham flat.

Baca Juga: Ini tiga SWF yang jadi rujukan terbentuknya LPI di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati