IHSG turun tipis sepekan lalu, berpeluang menguat pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (3/1), IHSG menguat 39,88 poin atau 0,63% ke 6.323,47. Dalam sepekan, IHSG justru masih turun 0,09%.

IHSG menguat pada perdagangan terakhir pekan ini dengan net buy atau pembelian bersih asing Rp 773,74 miliar di seluruh pasar. Kenaikan IHSG pada Jumat lalu ditopang oleh penguatan sembilan sektor.

Tiga sektor naik lebih dari 1%. Sektor industri dasar menguat 1,31%. Sektor infrastruktur naik 1,23%. Sektor manufaktur menguat 1%. Sektor aneka industri menguat 0,85% dan sektor barang konsumen naik 0,84%. Hanya sektor perdagangan dan jasa yang hari ini berakhir di zona merah. Sektor ini terkoreksi 0,53%.


Baca Juga: Bursa Saham Kering di Musim Hujan premium

Meski IHSG menguat dengan net buy besar, total volume transaksi bursa hanya mencapai 8,03 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,73 triliun. Nilai transaksi bursa ini masih jauh ketimbang target Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 9,5 triliun per hari.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 171,6 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 147,8 miliar, dan PT Sinar Mas Mulitiartha Tbk (SMMA) Rp 104,2 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 18,2 miliar, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp 12,6 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 7,2 miliar.

Baca Juga: Ada Lima Perusahaan Harus Membayar Obligasi Jatuh Tempo Bulan Ini

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo memperkirakan, IHSG akan cenderung meguat di level 6.350 hingga 6.400 sepekan ke depan. "IHSG masih berpeluang menguat juga, ingat ada January rally," kata Wisnu.

Pelaku pasar mulai kembali beraktivitas setelah libur Natal dan tahun baru. Selain itu, rilisnya data mengenai cadangan devisa Desember bisa menjadi katalis positif jika lebih tinggi dibanding bulan November.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan bahwa lesunya IHSG di pekan pertama 2020 bukan dipengaruhi oleh faktor makro, akan tetapi cenderung dipengaruhi oleh masing-masing pelaku pasar, yakni libur Natal dan tahun baru.

Baca Juga: Pergerakan Kurs Rupiah Pekan Depan Diselimuti Kekhawatiran Perang Dunia

Sepekan ke depan, Alfred memprediksi IHSG akan akan menguat di rentang 6.260 hingga 6.400. Sentimen positif dari domestik berupa data inflasi yang dirilis Kamis lalu dan nilai rupiah yang berada di bawah Rp 13.900 per dolar AS. Sementara itu dari global, pasar masih menanti penandatangan kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat dan China.

"Berkaca dari kemungkinan sentimen positif dan harga komoditi pekan ini yang cukup bagus, pekan depan posisi IHSG akan bergerak naik," kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati