KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) bergerak cukup volatil di awal Januari 2022. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terperosok ke zona merah dengan melemah 1,52% ke level 6.586,822. Di tengah pergerakan IHSG saat ini, investor bisa mencermati sektor perbankan.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina mengatakan, sektor perbankan didorong oleh potensi pertumbuhan kredit tahun 2023, dimana estimasi kredit tahun ini tumbuh sebesar 12%. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit di 2022 yang sebesar 10,2% secara tahunan alias
year-on-year (YoY). Penaikan suku bunga deposito juga akan membuat dana pihak ketiga (DPK) perbankan kembali tumbuh. “Selain itu, ada perbaikan margin seiring kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI),” kata Martha dalam acara Mirae Asset Media Day di Kawasan SCBD Jakarta, Selasa (10/1).
Sebagai gambaran, Marta merinci empat perbankan terbesar tanah air mencatatkan pertumbuhan kredit per November 2022. Kredit PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) berhasil tumbuh 13% YoY sementara kredit PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) tumbuh 12,5% YoY.
Baca Juga: Ini Penyebab IHSG Terperosok ke Level 6.500 Kemudian kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) tumbuh 10,1% YoY, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) dengan pertumbuhan kredit 6,5% YoY per akhir November 2022. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan
buy saham BBCA dengan target harga Rp 10.100,
buy BBRI dengan target harga Rp 6.100,
buy BMRI dengan target harga Rp 12.300, dan
buy saham BBNI dengan target harga Rp 12.500. Keempat bank besar ini juga berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih
double digit. BBNI mencetak pertumbuhan laba bersih 79%, laba bersih BMRI naik 60%, BBRI naik 58% YoY, dan laba bersih BBCA naik 21% YoY per akhir November 2022. Investor juga bisa mencermati sektor saham barang konsumsi. Sektor ini dinilai menarik karena sifatnya yang divensif yang tahan goncangan resesi. Selain itu, emiten sektor barang konsumsi juga mendapat sentimen positif dari normalisasi harga komoditas pangan dan komoditas energi, sehingga bisa memperbaiki margin keuntungan emiten.
Baca Juga: Emiten Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bakal Bertambah, Simak Rekomendasi Analis Emiten
consumer juga diuntungkan dengan kenaikan harga jual produk dan naiknya permintaan di tahun Pemilu. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan
trading buy saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) dengan target harga Rp 12.100.
Sementara itu, setelah tahun lalu melejit, taji sektor komoditas seperti batubara dan minyak diperkirakan melandai tahun ini. Martha menyebut, penurunan prospek sektor komoditas berkaitan dengan potensi terjadinya resesi tahun ini yang akan membuat permintaan energi menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi