JAKARTA. Pasca kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke level 6,5%, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang fluktuatif. Selama sepekan lalu, misalnya, IHSG digempur oleh berbagai sentimen yang diiringi dengan maraknya aksi jual alias profit taking di lantai bursa.Tekanan IHSG ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap dana kelolaan reksadana saham perusahaan manajer investasi. Namun, kondisi ini sepertinya tidak dialami oleh Schroders Investment Management Indonesia. Yudhi Rangkuti Intermediary Business Schroders Investment Management Indonesia mengungkapkan, meski ada dana yang keluar dari dana kelolaan Schroders, namun biasanya ada juga dana yang masuk kembali. "Penurunan tidak terlalu berpengaruh karena masyarakat sudah banyak yang mengerti. Dengan pasar yang mengalami koreksi, justru banyak dana yang masuk selain dana yang keluar," kata Yudhi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/7).
IHSG volatil, Schroders tetap optimistis
JAKARTA. Pasca kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke level 6,5%, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang fluktuatif. Selama sepekan lalu, misalnya, IHSG digempur oleh berbagai sentimen yang diiringi dengan maraknya aksi jual alias profit taking di lantai bursa.Tekanan IHSG ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap dana kelolaan reksadana saham perusahaan manajer investasi. Namun, kondisi ini sepertinya tidak dialami oleh Schroders Investment Management Indonesia. Yudhi Rangkuti Intermediary Business Schroders Investment Management Indonesia mengungkapkan, meski ada dana yang keluar dari dana kelolaan Schroders, namun biasanya ada juga dana yang masuk kembali. "Penurunan tidak terlalu berpengaruh karena masyarakat sudah banyak yang mengerti. Dengan pasar yang mengalami koreksi, justru banyak dana yang masuk selain dana yang keluar," kata Yudhi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/7).