KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) tahun ini kembali mengadakan CG Conference & Award yang ke 10, dengan tema “Bringing about Changes: Opportunities and Challenges for Directors pada Senin, 10 Desember 2018. Acara ini juga sekaligus memperingati pengabdian IICD yang selama 18 tahun telah berkiprah dalam melakukan internalisasi good corporate governance di Indonesia, baik melalui kegiatan training, riset, konsultasi dan seminar CG di dalam dan luar negeri. "Ini semangat dan tanggung jawab kami untuk membantu pemerintah, mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan praktik tata kelola yang baik," kata Sigit Pramono, Chairman IICD, Senin (10/12).
Pada acara ini, Sri Mulyani, Menteri Keuangan memberikan paparannya serta berkilas balik ke awal diadakannya IICD CG Conference & Award yang pertama pada tahun 2009 di Bali. "Kita berharap pondasi pentingnya CG itu akan semakin ditegakkan. Sama dengan membangun CG yang baik, maka membangun competitiveness di ekonomi Indonesia dibutuhkan policy konsisten selama berpuluh tahun. Ini lah yang terus dibangun setahap demi setahap untuk perekonomian Indonesia akan semakin dan terus kuat," ujarnya. IICD melakukan penilaian terhadap 200 emiten dengan market kapitalisasi terbesar yang terdaftar di BEI, dimana emiten-emiten tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 100 emiten dengan market kapitalisasi terbesar (big cap) dan 100 emiten dengan market kapitalisasi menengah (mid cap), yang didukung oleh 10 asesor dan 4 reviewer. Instrumen yang dipergunakan untuk menilai 200 emiten tersebut adalah CG Scorecard dari OECD Principle yang meliputi: hak-hak pemegang saham, perlakuan yang setara terhadap pemegang saham, peran pemangku kepentingan, pengungkapan dan transparansi serta tanggungjawab dewan.