JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) jika asetnya sudah mencapai Rp 10 triliun. IIF pun memperkirakan hal tersebut baru akan tercapai di akhir tahun 2016. Presiden Direktur IIF, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pihaknya sengaja tidak melakukan IPO di awal pengembangan bisnis. Pasalnya Kartika ingin menambah portfolio. "Kita tidak mau IPO di awal, biar portofolio kisaran Rp 10 triliun dulu," ujar Kartika, Kamis (12/12). Kartika menjelaskan revenue portfolio memberikan keuntungan kembali pada investor pada saat aset mencapai Rp 10 triliun. Kartika menilai dengan aset sebesar itu, 30% dari ekuitas. "Jadi sesuai dengan portfolio bank, sehingga akan menggalang dana dalam ekuitas," ungkap Kartika.
IIF akan IPO jika aset capai Rp 10 triliun
JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) jika asetnya sudah mencapai Rp 10 triliun. IIF pun memperkirakan hal tersebut baru akan tercapai di akhir tahun 2016. Presiden Direktur IIF, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pihaknya sengaja tidak melakukan IPO di awal pengembangan bisnis. Pasalnya Kartika ingin menambah portfolio. "Kita tidak mau IPO di awal, biar portofolio kisaran Rp 10 triliun dulu," ujar Kartika, Kamis (12/12). Kartika menjelaskan revenue portfolio memberikan keuntungan kembali pada investor pada saat aset mencapai Rp 10 triliun. Kartika menilai dengan aset sebesar itu, 30% dari ekuitas. "Jadi sesuai dengan portfolio bank, sehingga akan menggalang dana dalam ekuitas," ungkap Kartika.