JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) akan menggelontorkan sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengerjakan beberapa proyek infrastruktur di tahun 2012. "Yang sudah jelas, kami masuk ke proyek jalan tol di Jawa Barat dan gas wire di Sumatera," kata Presiden Direktur IIF Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (18/9). Untuk proyek jalan tol, IIF masuk dengan menyetor dana sekitar Rp 500 di mana nilai proyek tersebut mencapai Rp 12 triliun. Sedangkan proyek gas wire memiliki nilai proyek sebesar US$ 90 juta dan IIF masuk ke proyek ini dengan modal antara US$ 10 juta hingga US$ 20 juta. Selain dua proyek besar tersebut, IIF tengah membidik proyek infrastruktur lainnya yakni power plant, tower telco dan water project. "Untuk hydro power plant itu nilai proyeknya sekitar US$ 350 juta dan kami ingin masuk dengan dana US$ 30 juta," ujar Kartika. Sedangkan untuk proyek pengolahan air (water project), IIF akan menggelontorkan dananya sebesar Rp 300 miliar. Kemudian terakhir adalah untuk pembangunan menara telekomunikasi (tower) yang melibatkan dua perusahaan, perusahaan bentukan Kementerian Keuangan ini akan mengalirkan dana hingga Rp 500 miliar Dana tersebut pun berasal dari total kapasitas pembiayaan dari IIF yang sebesar Rp 3,8 triliun. Dana ini berasal dari komitmen modal pemegang saham dan juga pinjaman dari World Bank dan Asian Development Bank (ADB). Untuk memberikan pendanaan di proyek-proyek lainnya, pada 2014 IIF berencana menerbitkan obligasi. Perusahaan juga berencana menarik dana dari pasar modal dengan melakukan initial public offering (IPO). Namun rencana pelepasan saham ke publik ini akan membutuhkan waktu yang lama mengingat IIF harus berkonsentrasi mengejar laba terlebih dahulu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
IIF mengalirkan Rp 1,5 T untuk proyek tol dan gas
JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) akan menggelontorkan sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengerjakan beberapa proyek infrastruktur di tahun 2012. "Yang sudah jelas, kami masuk ke proyek jalan tol di Jawa Barat dan gas wire di Sumatera," kata Presiden Direktur IIF Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (18/9). Untuk proyek jalan tol, IIF masuk dengan menyetor dana sekitar Rp 500 di mana nilai proyek tersebut mencapai Rp 12 triliun. Sedangkan proyek gas wire memiliki nilai proyek sebesar US$ 90 juta dan IIF masuk ke proyek ini dengan modal antara US$ 10 juta hingga US$ 20 juta. Selain dua proyek besar tersebut, IIF tengah membidik proyek infrastruktur lainnya yakni power plant, tower telco dan water project. "Untuk hydro power plant itu nilai proyeknya sekitar US$ 350 juta dan kami ingin masuk dengan dana US$ 30 juta," ujar Kartika. Sedangkan untuk proyek pengolahan air (water project), IIF akan menggelontorkan dananya sebesar Rp 300 miliar. Kemudian terakhir adalah untuk pembangunan menara telekomunikasi (tower) yang melibatkan dua perusahaan, perusahaan bentukan Kementerian Keuangan ini akan mengalirkan dana hingga Rp 500 miliar Dana tersebut pun berasal dari total kapasitas pembiayaan dari IIF yang sebesar Rp 3,8 triliun. Dana ini berasal dari komitmen modal pemegang saham dan juga pinjaman dari World Bank dan Asian Development Bank (ADB). Untuk memberikan pendanaan di proyek-proyek lainnya, pada 2014 IIF berencana menerbitkan obligasi. Perusahaan juga berencana menarik dana dari pasar modal dengan melakukan initial public offering (IPO). Namun rencana pelepasan saham ke publik ini akan membutuhkan waktu yang lama mengingat IIF harus berkonsentrasi mengejar laba terlebih dahulu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News