JAKARTA. Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengincar pembiayaan Rp 10 triliun sampai akhir tahun. Perusahaan spesialis pembiayaan infrastruktur ini bakal membidik proyek infrastruktur listrik untuk mengejar target pembiayaan. Sepanjang kuartal satu ini, IIF baru membiayai satu proyek. Perusahaan baru saja mendapatkan komitmen untuk pembiayaan pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMN) senilai Rp 6 triliun. Harold Tjiptadjaja, Direktur IIF mengatakan, wajar jika awal tahun pembiayaan infrastruktur belum tinggi. Biasanya, perusahaan menyesuaikan anggaran. "Perbedaan antara perusahaan pembiayaan infrastruktur dengan bank untuk memberikan pendanaan adalah analisa yang dilakukan. Kalau bank hanya menganalisa managemen dan bisnis. Namun kami lebih dari itu, sampai ke pembebasan lahan juga kami analisa," ujar Harold, Selasa (5/4).
IIF targetkan pembiayaan Rp 10 triliun
JAKARTA. Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengincar pembiayaan Rp 10 triliun sampai akhir tahun. Perusahaan spesialis pembiayaan infrastruktur ini bakal membidik proyek infrastruktur listrik untuk mengejar target pembiayaan. Sepanjang kuartal satu ini, IIF baru membiayai satu proyek. Perusahaan baru saja mendapatkan komitmen untuk pembiayaan pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMN) senilai Rp 6 triliun. Harold Tjiptadjaja, Direktur IIF mengatakan, wajar jika awal tahun pembiayaan infrastruktur belum tinggi. Biasanya, perusahaan menyesuaikan anggaran. "Perbedaan antara perusahaan pembiayaan infrastruktur dengan bank untuk memberikan pendanaan adalah analisa yang dilakukan. Kalau bank hanya menganalisa managemen dan bisnis. Namun kami lebih dari itu, sampai ke pembebasan lahan juga kami analisa," ujar Harold, Selasa (5/4).